Gambaran bahwa Teluk Youtefa itu hutan lebat masih sempat terekam ketika itu. Namun di tahun 2012 perlahan – lahan akses jalan mulai dibuka. Belum beralas aspal tentunya, melainkan masih ditutupi timbunan karang yang dipadatkan.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Jayapura sebelumnya merencanakan untuk memindahkan lokasi Pasar tersebut ke lokasi yang lebih aman bebas banjir dan sebagainya.
Kapolsek menceritakan kejadian tersebut terjadi Sabtu (10/02) siang dimana korban dari arah lampu merah menuju Holtekam kemudian memarkir motornya di atas jembatan di samping trotoar dan tiba - tiba sudah ditemukan di bawah.
“Posisi jembatan yang sudah sempit karena banyak kendaraan parkir eh sekarang dipakai untuk balapan dan angkat – angkat ban. Nanti kalau kecelakaan atau tabrakan siapa yang mau disalahkan,” jelas Nurul, salah satu warga saat melintas di jembatan akhir pekan kemarin.
Pemerintah kota Jayapura melalui instansi terkait akan melakukan pembersihan pada puing-puing sisa-sisa kebakaran gedung pasar tersebut. Kemudian selanjutnya Pemkot Jayapura juga akan membangun kembali gedung pasar yang terbakar. Karena itu merupakan aset milik Pemkot Jayapura.
Menurut Muhsin, sejak pertama kali membuka usaha di Pasar Youtefa dirinya sudah bergonta-ganti jenis usaha. Dan yang terakhir ini dia membuka usaha baju cakar bongkar (Cabo)
Ada bangunan yang habis total dilhap api, ada juga yang hanya sebagian terbakar, dan sebagian lagi tidak tersentuh oleh api. Ssepertinya para pedagang di Pasar Youtefa harus terus siap siaga, baik itu antisipasi banjir maupun kebakaran.
Kondisi ini tentunya akan menimbulkan kemacetan, tapi juga penataan pasar yang semakin terlihat amburadul. Jika tidak segera diatasi, maka perkembangan penjual pinang tersebut tentu akan semakin meluas ke area pinggir jalan baru. Bahkan memungkinkan di sepanjang jalan baru dekat area pasar akan diisi oleh penjual pinang.
Kehadiran Jembatan Youtefa atau yang sering dikenal dengan nama Jembatan Merah menjadi salah satu ikon baru di Kota Jayapura terutama dari sektor pariwisata. Jembatan yang terbentang di atas teluk Youtefa, menghubungkan Hamadi dan Holtekamp itu, cukup terkenal dengan keindahannya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray, mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan PPNS KLHK dan Dinas KLH Papua, penanganan kasus penimbunan hutan mangrove di kawasan konservasi TWA, Teluk Youtefa sudah dilimpahkan.