Speed boat yang ditumpangi 4 orang tersebut terbalik saat cuaca buruk. Akibatnya, 1 penumpangnya bernama Iwan Segong dilaporkan hilang tenggelam. Sedangkan 3 penumpang lainnya yakni Florentinus Kaize, Sergius Kaize dan Ignasius Ndiken dilaporkan selamat.
Pencarian yang dilakukan dengan menggunakan RBB 600 PK, RIB 400 PK, 2 unit perahu karet bermesin 30 PK dan 25 PK itu pun dilakukan dengan menyisir perairan dalam pesisir pantai muara Poumako hingga muara Omauga, selain itu tim Rescue SAR Timika juga menerbangkan drone thermal untuk memaksimalkan pengelihatan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
“Saat ini kita mengalami puncak musim hujan. Selain itu, ada gangguan cuaca regional yang dikenal sebagai Madden-Julian Oscillation (MGO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia, khususnya bagian timur Papua,” ujar Ari Sofyan.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor SAR Biak dengan melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI AU, TNI AL, Instansi Swasta, BUMN dan Vertikal lainnya, serta tenaga kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Biak.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna melalui Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat, Wagianto menjelaskan, pencarian dimulai dengan menyisir wilayah perairan tempat kejadian, Muara Betcbamu Muara Ayip hingga Muara Atsj.
Laporan terkait perahu terbalik ini pun disampaikan oleh Kasat Pol Air Asmat Rizet Sion Paotonan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat pada Rabu 29 Januari 2025 pagi.
“Rabu pagi (Kami) menerima laporan bahwa pada selasa sore tepatnya pukul 18.30 WIT telah terjadi laka laut sebuah perahu ketinting berpenumpang 8 orang berangkat dari Atsj tujuan Comoro. Namun pada saat di perjalanan perahu tersebut dihantam ombak dan terbalik di sekitar perairan kali Betc,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu siang.
Keseluruhan penumpang dalam kondisi sehat dan tidak membutuhkan bantuan evakuasi lebih lanjut. Adapun ke-14 penumpang tersebut yakni Petrus Kiaf, Yohana Yawimase, Yohana Kaise, Obe, Apsalon Maswaen, Hendrik Wasar, Yuliana Yolmen, Nona, Yakoba Ndiken, Asnad Ndiwaen, Yustus Buri, Benyamin Samkakai, Mudestus Ndiken, dan Seorang Remaja perempuan.
Kepala Kantor SAR Jayapura Anton Sucipto mengatakan bahwa pada Kamis(23/1) lalu, petugas siaga menerima laporan dari pihak keluarga korban bahwa telah terjadi kecelakaan kapal satu orang nelayan terjatuh dan hilang di Sungai Grime ketika sedang dalam perjalanan pulang setelah mencari ikan Rabu(22/1) lalu.
Korban dilaporkan tengelam oleh pihak keluarga pada, Rabu (22/1) lalu. Tak tunggu lama setelah mendapatkan informasi itu Tim SAR Jayapura sebanyak tujuh orang personil langsung ke Last Know Position (LKP) dengan membawah Peralatan SAR berupa Rescue Dmax, Truk personil, Perahu Karet, Mopel 25 pk,peralatan komunikasi dan PalSAR pendukung lainnya.