Kabar baiknya lagi adalah meski gejalanya mirip dengan Mpox namun pihak rumah sakit menyatakan jika pasien tersebut terkena cacar air dan bukan Mpox seperti yang disebutkan diawal. Melalui Direktur RSUD Abepura, Kabid Yanmed RSUD Abepura, dr. Monalisa A. Manufandu menyampaikan pasien tersebut terdiagnosis cacar air dan dirawat sejak 4 September 2024 lalu dan kini sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Johnson Ubra mengatakan, sistem yang dibuat ini terintegrasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, otoritas keamanan bandara dan pelabuhan.Â
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C. Urbinas, menegaskan bahwa pasien yang tengah dirawat di RSUD Abepura bukan pasien dengan diagnosa virus cacar monyet (Monkeypox) tapi cacar biasa.
  "Upaya-upaya yang kita lakukan selama ini dan janji saya bahwa kita akan menyelesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kemarin waktu kita habis rapat dan kita minta dikirim menggunakan pesawat, Puji Tuhan hari ini sudah datang dan sudah digunakan hari ini juga," sambungnya.
Terkait hal ini Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khoirul Lie melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengatakan, kasus cacar monyet memang terjadi Indonesia, namun tidak ditemukan di masyarakat Kabupaten Jayapura. Meski demikian tetap harus dilakukan antisipasi namun tidak perlu panik.
DPR menyatakan barang yang dibutuhkan pasien saat ini sangat urgen untuk itu ia berharap pihak RSUD Dok II Jayapura segera menyediakan barang tersebut segera mungkin agar tidak berberdampak buruk pada pasien dan masyarakat pada umumnya.
Pj Bupati Marthen Kogoya dalam penjelasannya kepada media mengatakan, sebelumnya terjadi pemalangan sebagai dampak dari pengumuman pengangkatan Tenaga Honorer Kategori 2 (THK2).
Kata dia salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut ialah Rumah Sakit harus menyediakan stok cairan (Acid). Karena masalah sekarang ini terjadi ialah kehabisan cairan untuk melakukan Hemodialisa kepada pasien yang membutuhkan.
Direktur RSUD Jayapura, drg Aloysius Giay menyebut tak ada unsur kesengajaan dari pihak rumah sakit terkait dengan habisnya stok cairan yang disampaikan para pasien cuci darah tersebut. Hanya saja kata dia, belakangan ini pasien membludak di rumah sakit sehingga dengan sendirinya kebutuhan juga meningkat.
Tes kesehatan bagi bakal calon kepala daerah dilaksanakan untuk menilai status kesehatan kandidat serta mengidentifikasi kemungkinan adanya ketidakmampuan secara jasmani dan rohani, yang dapat mengganggu kemampuannya dalam menjalankan tugas dan kewajiban.