Hal itu menurut Widi terlihat dari tingkat kunjungan harian, yang memang mengalami pasang surut, terlebih saat pertengahan pelaksanaan Pasar Digital. Meski hanya pada angka 400 juta, Widi mengatakan, transaski total dari offline dan online bisa mencapai total hampir 5 miliar.
Salah satu petugas SPBU Entrop, Aldi mengaku sudah diarahkan untuk mengisi kendaraan yang memiliki barcode. Jika tidak, maka pemilik kendaraan hanya boleh mengisi 10 liter. Sekaligus juga mengarahkan ke pemilik kendaraan untuk melakukan pendaftaran barcode yang akan dibantu petugas.
Executive General manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi menjelaskan, seperti aturan Menteri ESDM yang mengatur penggunaan Pertalite BBM subsidi harus menggunakan Barcode atau QR-Code.
Diakuinya, data pendaftar yang telah masuk ke sistem akan diverifikasi oleh AI dan dicocokkan dengan data Korlantas. Namun, saat data yang diunggah oleh pendaftar tidak terbaca, maka AI tidak bisa memproses data tersebut, dan verifikasi dialihkan menjadi proses manual.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun dengan tegas menyatakan, penggunaan QR Code dilakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan BBM subsidi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman, mengatakan hingga Juli 2024, volume transaksi QRIS di Papua tercatat 8.018.990 atau mencapai 275 persen dari target tahun 2024 ini.
Seperti yang disampaikan Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP (Sistem Pembayaran) BI Papua, Rama Kharismawan Purnama Putra bahwa Bank Indonesia memiliki tugas mendorong percepatan penggunaan transaksi non tunai, melalui QRIS.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Tommy Andreas menjelaskan, transaksi penggunaan QRIS di Papua dari 4 provinsi yang ada tercatat mengalami kenaikan dua kali lipat dari target yang telah ditentukan.
Bank Indonesia bersama dengan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia)galakan peningkatan penggunaan uang non tunai di masyarakat. Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputty menjelaskan, pihaknya sebagai Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, memfasilitasi masyarakat dalam hal pembelanjaan menggunakan uang non tunai.