Pemusnahan barang ilegal asal Malaysia, Bali dan PNG itu dilakukan dengan cara membakar dan membuang isi botol yang berisi minuman beralkohol, di halaman Gedung Keuangan Negara (GKN) Jayapura.
  Kedua Nahkoda kapal tersebut dibebaskan Pemerintah PNG setelah menjalani pidaha hukuman selama 1 tahun 3 bulan yang dijatuhkan Pengadilan PNG yang dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran border crossing dan ilegal fishing di tahun 2022 lalu.
‘’Jumlah warga PNG yang melintas ke kita di Indonesia lebih banyak dibandingkan warga negara Indonesia (WNI) yang menyeberang ke PNG,’’ kata Anthonius Ayorbaba di Merauke, Kamis (16/11).
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua Dolfinus Kareth, mengatakan berdasarkan pantauan di lapangan masih ada pembeli dari negara tetangga menggunakan kina.
 Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kota Jayapura, Mathius Pawara menjelaskan, kedatangan puluhan warga PNG ke Kota Jayapura sebenarnya lebih kepada mengikuti program pelatihan peningkatan keterampilan yang dijaga oleh pemerintah PNG.
Namun dari statemen terakhir Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dimana pendekatan dan komunikasi dari para tokoh adat di Nduga terus dilakukan untuk membantu membebaskan sang pilot bisa saja membuahkan hasil.
 Masyarakat di sini, benar-benar berbaur satu dan lainnya. Termasuk dengan saudara mereka yang baru saja kembali dari PNG, setelah puluhan tahun eksodus ke negeri tetangga itu akibat peristiwa kelam yang pernah terjadi di Papua pada tahun 70-an silam (Peristiwa operasi koteka).
 Kesepakatan ini terjadi dalam Border Liaison Officers Meeting (BLOM) ke-26 antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua Nugini di Golden Medallion Hotel, Vanimo, West Sepik Province, PNG, Selasa (24/10).
  Budiono selaku General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat memaparkan sejumlah poin penting dan progress capaian program yang sudah berjalan selama ini. Budi menjelaskan sejumlah hal mulai dari pasokan listrik di Papua yang sudah bisa dijual ke PNG.
Pos Km 30,Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB melaksanakan Binter di Kampung Devisi 8, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel-Papua Selatan, dengan melaksanakan program Kampung Damai dengan membagi-bagikan pakaian layak pakai dan memberikan pelayanan pengobatan gratis untuk warga pedalaman.