Mentan Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa Merauke memiliki potensi pertanian yang sangat besar dan menjadi surga untuk pertanian di Indonesia. Pengembangan lahan seluas 500.000 hektar ini, lanjut dia, merupakan cita-cita dan impian yang tertunda 6 tahun lalu. Saat kunjungan Presiden Joko Widodo pada periode I, telah ditargetkan pembukaan lahan seluas 1,2 juta hektar.  Â
Rencana sebelumnya, panen padi akan dilakukan di salah satu lahan warga bersama dengan masyarakat Kampung Ngguti Bop, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. Panen padi di Kampung Kuper dilakukan bersama dengan Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Pj Sekda Provinsi Papua Selatan Maddaremmeng, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Renwarin, dan sejumlah pejabat lainnya.
"Itu tekad beliau agar Indonesia ini sukses pangan. Salah satu turunan dari konsep itu, food estate akan kita coba kelola dengan baik, lintas departemen. TNI-Polri terlibat seluruhnya untuk kita kelola di Merauke, karena Merauke memiliki potensi pertanian dalam skala yang besar dan industri," jelas bupati.
 Untuk mewujudkan program tersebut secara resmi pemerintah Kabupaten Jayawijaya melauncing pembukaan lahan pertanian seluas 1 hektar di wilayah Kampung Honelama II Distrik Wamena Kota yang ditandai dengan pemberian peralatan kerja serta bibit tanaman kepada masyarakat yang akan menggarap lahan tersebut sebab hasilnya nanti akan dikembalikan kepada masyarakat.
Untuk harga komoditi pertanian seperti cabai rawit Rp 50 ribu - Rp 60 ribu/kg, cabai besar dan cabai keriting Rp 60 ribu - Rp 70 ribu/kg, sementara untuk bawang merah dan bawang putih Rp 50 ribu dan Rp 45 ribu/kg.
‘’Seharusnya di saat sekarang ini padi sudah mulai bunting dan pada akhir bulan Februari atau awal Maret sudah mulai panen. Tapi, sekarang kalau kita lihat, sebagian lahan belum ditanami dan ada yang baru tanam,’’ kata bupati Romanus Mbaraka, baru-baru ini.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM mengakui jika hari ini bisa melakukan rapat koordinasi untuk mendengarkan masukan dari kebutuhannya dalam menindak lanjuti pencananganan pemerintah Kabupaten Jayawijaya membuka 1 hektar untuk satu distrik untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal masyarakat.
Pj Gubernur Apolo Safanpo bersama rombongan meninjau langsung lokasi untuk pembukaan lahan pertanian yang menurut Kepala Distrik Edera Yulius Yaap di daerah tersebut memiliki potensi pertanian khususnya persawahan sekitar 3.000 hektar. Yang mana dari 3.000 hektar tersebut, baru sekitar20 hektar yang dikelola oleh masyarakat setempat yang merupakan masyarakat asli Papua.
"Jumlah RTUP di Provinsi Papua sebanyak 71.214 rumah tangga, naik 20,07 persen dari 2013 yang sebanyak 59.310 rumah tangga,"kata Adriana pada pemaparan rilis Sensus Pertanian, Senin (4/12) kemarin.
Dalam data yang dikeluarkan oleh BPS juga menunjukkan tren peningkatan angka angkatan kerja dalam lima tahun terakhir, dengan jumlah 69,48 persen pada Agustus 2023. Selain itu, angkatan kerja perempuan lebih meningkat dibanding pekerja laki-laki.