Seorang warga yang namanya enggan dikorankan menyampaikan, ricuh antara warga sekitar Pasar Yaoutefa dengan penghuni Asrama Kinaonak dipicu dugaan seorang pemuda penghuni Asrama yang memukul perempuan.
Alhasil kasus penemuan bayi ini nampaknya tidak akan diteruskan ke ranah hukum. Sang ibu sudah mengakui semua kepada pihak keluarga dimana ia harus meletakkan bayi tersebut di depan pintu karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melahirkan di rumah sakit.
Itu diketahui sekira pukul 15.00 WIT dan hingga Kamis (15/9) polisi masih menyelidiki identitas korban. Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Victor D. Mackbon melalui Kapolsek Jayapura Selatan Kompol Hendrik Seru saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kabar ini awalnya diketahui oleh seorang pria bernama Frans (20) yang merupakan penjaga portal di dekat lokasi kejadian.
Rilis yang diterima dari Kantor SAR Merauke menyebut, Port Vila Chief sebuah kapal kontainer yang pertama kali melihat ada satu kapal dalam posisi terbalik dan mengapung di tengah laut pada Rabu siang tanggal 14 September 2022 lalu.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Victor D. Mackbon melalui Kasat Reskrim AKP Handry M. Bawiling menyampaikan bahwa bayi perempuan ini dalam kondisi hidup dan sehat.
Aksi KKB yang mendadak itu membuat para pekerja lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Yang lebih menyedihkan lagi para pelaku membakar 6 alat berat yang terdiri dari 5 buah excavator dan 1 buah buldozer.
Kapolsek menerangkan, saksi Adi yang merupakan tetangga kamar, merasa curiga karena tidak melihat almarhum beberapa hari terakhir. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIT pagi, saksi kembali memanggil, namun tidak ada respon dan karena curiga saksi kemudian mengajak tetangga kos untuk mendobrak pintu kamar almarhum.
Kabid Damkar Kota Jayapura, Margaretha Veronita Kirana yang ditemui di lokasi kejadian membenarkan kondisi tersebut. “Iya, rumah ini sudah lama kosong dan memang tak ada aliran atau jaringan listrik lagi yang masuk, tapi kami juga bingung kok bisa terbakar ya,” jelas Veronita usai melakukan pembasahan.
‘’Dalam laporannya, Emanuel menceritakan kronologi kejadian bahwa kedua korban pergi memancing ikan pada hari Jumat (9/9) kemarin pukul 10.30 WIT menuju ke kali Mandobo. Namun hingga sore hari, keduanya tidak kunjung pulang dan pihak keluarga berusaha mengubungi menggunakan saluran telepon seluler,’’ katanya.