Terlebih lanjut Suzana, fokus pemerintah saat ini adalah membangun bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian disamping sektor pendukung lainnya. Termasuk menggambarkan potensi Papua pasca DOB yang juga terfokus dipotensi kelautan dan pertanian.
Dikatakan Derek, permasalahan Stunting tidak hanya dipengaruhi oleh kesehatan ibu dan anak serta gizi anak saja. Melainkan juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain di luar kesehatan, seperti ketersedian air bersih layak dan sanitasi, jaminan sosial dan pola asuh, sehingga dalam penanganan dan pencegahannya pun harus dilakukan secara menyeluruh dan memusat atau konvergen.
Derek mengatakan, kesiapsiagaan merupakan upaya untuk mengantisipasi dan merespon bencana dan secara efektif yang perlu dibangun di masyarakat sejak dini, karena akan menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima.
Ditemui disela-sela meninjau lokasi banjir di Distrik Kurik, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengaku bahwa meski belum melihat secara langsung namun berdasarkan informasi dari kepala distrik dan kepala kampung, saat ini lokasi pembangunan infrastruktur perkantoran gubernur Papua Selatan tersebut masih dalam kondisi aman.
Tak hanya soal perencanaan, juga dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat yang anmggarannya bersumber dari dana Otsus tersebut akan dimonitor langsung oleh pimpinan dan anggopta MRPS.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Imam Djuniawal, mengatakan dengan penyerahan dokumen tersebut diharapkan dapat mempercepat pengembangan pembangunan RZWP-3-K pada wilayah tersebut.
Dengan begitu, kata Jeri, hasil pemeriksaan optimal sesuai dengan yang diharapkan. “Untuk pemeriksaan sedang berlangsung, diharapkan akhir bulan ini selesai sesuai target yang ditetapkan,” kata Jeri.
Menurut Derek, pengembangan infrastruktur untuk ekspor langsung ke luar negeri membutuhkan persiapan yang matang. Termasuk pengembangan pelabuhan laut dan udara.
Pemerintah Provinsi Papua, menyebut butuh kolaborasi untuk mengatasi beragam penyakit di Papua, salah satunya adalah kasus Polio. Hal itu disampaikan Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Suzana Wanggai, pada acara advokasi dan sosialisasi pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio Tahap I, Senin (13/5).