Adapun 18 pos ini terdiri dari eselon II terdapat kepala dinas, kepala biro dan ada kepala badan yang salah satunya adalah Inspektorat, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan Dinas Olahraga.
“Jika waktu kehadiran pukul 7:30 WIT, harusnya ASN hadir tepat waktu. Namun fakta yang saya temukan di lapangan, masih banyak yang tidak hadir,” kata Ramses kepada wartawan usai melakukan sidak. Hal ini kata Ramses menjadi tanggung jawab perangkat daerah dan tanggung jawab gubernur untuk menertibkannya.
“Saya rasa dalam konteks saat ini untuk menghilangkan stunting hingga angka nol belum bisa, namun bisa menekan khususnya pada usia ibu hamil dan saat anak-anak usia 1 hingga 5 tahun,” sambungnya.
Namun, kata Ramses, masih perlu meningkatkan kualitas kinerja dengan terus bekerja sama yang baik bersama pegawai maupun pimpinan. "Pemimpin menentukan arah organisasi dan diikuti oleh seluruh anggota organisasi," ujarnya.
Valentinus menjelaskan, secara administrasi batas wilayah Kabupaten Mimika dengan kabupaten tetangga sebenarnya sudah termaktub dalam undang-undang pasca pemekaran. Namun, jika berbicara tentang adat, ada sebagian masyarakat di beberapa wilayah perbatasan Mimika yang adat dan budayanya mengikuti kabupaten lain.
“Anggaran TPP sudah dialokasikan pada APBD tahun 2025 mendatang, sekaligus kita sudah plotting untuk estimasi belanja pegawai, baik itu TPP maupun gaji selama setahun,” ucap Ramses. Terkait kenaikan TPP, Ramses menjelaskan kenaikannya tergantung kinerja dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Mereka (ASN-red) tidak boleh aktif mendukung melalui simbol-simbol dalam bentuk apapun, atau ikut serta dalam suatu kegiatan kampanye yang bisa berdampak pada ketidaknetralannya,” kata Ramses kepada Cenderawasih Pos.
Dikatakan kenaikan TPP sebagai langkah untuk mendorong peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Provinsi Papua. Yang tentunya akan dilakukam secara bertahap. "Kita akan lakukan kajian, mulai dari jam masuk kerja, dia buat apa, itu akan dibuat supaya tidak melakukan korupsi dan lain-lain demi meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kepada masyarakat," tandasnya.
PJ Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakan pertemuan hari ini merupakan konsilidasi internal bersama dari berbagai pihak baik dan menghasilkan 4 pola penanganan konflik tersebut yang telah disetujui oleh Pemprov Papua Pegunungan, MRPP, PGGJ, tokoh masyarakat dan PJ bupati dari 3 Kabupaten, serta TNI/Polri.