Wednesday, April 2, 2025
24.7 C
Jayapura
- Advertisement -spot_img

TAG

PEDAGANG

Sempat Kecewa Dimintai Rp 1 Juta, Kini Hasilkan Dolar Sendiri

Makanya kebanyakan orang lebih memilih take away atau membawa pulang. Namun untuk rasa dari  dagangan ketopraknya jangan ditanya. Ada efek nagih sehingga tidak heran terkadang banyak pembeli yang  datang menggunakan mobil. Memesan dari dalam mobil dan langsung diantarkan. Di gerobak ini tertulis identitas jualannya yakni Ketoprak Semar.

Dulu Penuh Sesak, Kini Hanya Satu Dua Pembeli yang Berkunjung

Ya, hanya saja cerita itu terjadi pada 35 tahun lalu. Disaat Kota Jayapura belum memiliki banyak pilihan pusat perbelanjaan seperti sekarang. Mau mencari pakaian, kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan sekolah semua bermuara di Pasar Ampera. Namun seiring waktu dan pesatnya pembangunan,  pasar konvensional yang berada tak jauh dari Kali Anafre ini mulai ditinggal pembeli.

Aktifitas Pedagang Pinggir Jalan Otonom Munculkan Sampah 

   Yuliana (45) salah seorang pedagang buah rambutan di  pinggir jalan itu mengaku bahwa sampah tersebut bersumber dari para pedagang yang jualan di sepanjang jalan itu. "Itu bekasan dari jualan para pedagang di sini kemungkinan, tetapi biasanya ada petugas yang tiap pagi bersih-bersih disini," jelas Yuliana kepada Cenderawasih Pos.

Akfititas Pasar di Pinggir Jalan Ekspo Bakal Dipindah

   Komunikasi dan koordinasi itu masih terus dilanjutkan agar memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memahami upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah distrik Heram. "Sejauh ini kami sudah lakukan komunikasi kepada pihak-pihak terkait terutama pemerintah di tingkat distrik dan Kampung dan juga tokoh-tokoh masyarakat," ujarnya.

Dinilai Ganggu Ketertiban, Dewan Minta Pemkot Segera Tertibkan

   Dewan kembali meminta Pemerintah Kota Jayapura harus mengambil langkah tegas untuk menindak para pedagang ini. Menurut Yusran Yunus,  para pedagang yang menjual di pinggir jalan tersebut sangat menganggu aktivitas lalulintas masyarakat lain serta tatanan kota jadi terlihat semerawut dan kotor. Sehingga membuat area jalan tersebut semakin sempit.

Pemkot Pastikan Pedagang Ilegal di Otonom  Segera Ditertibkan

   Melihat upaya penertiban yang dilakukan Pemkot, Evert N Merauje menilai bahwa pasar tersebut tidak berdiri sendiri, dalam hal ini pasti ada yang mengkordinir yang membuat para pedagang ini tidak patuh dengan langkah Pemkot.

Trauma Masa Lalu Picu Pedagang Tutup tempat Usaha

Hal ini terjadi seperti aksi demo penolakan program MBG dimana sebagian pedagang yang ada di wilayah kota Wamena lebih memilih untuk menutup tempat usahanya  dan lebih waspada dengan hal -hal yang tidak diinginkan, ini disebabkan karena masih ada trauma masa lalu terkait dengan kerusuhan  23 September 2019 lalu yang masih membekas.

Pemimpin Harus Mendengar Keluhan Pedagang Pasar Otonom

“Kami harap wali kota dan wakil wali kota terpilih bisa melakukan pembenahan secara menyeluruh untuk aktivitas jual beli di Pasar Otonom, sehingga pedagang lebih tenang berjualan. Tidak seperti saat ini, di depan jalan. Jika musim hujan kami kehujanan, terkena polusi debu, dan menimbulkan resiko lainnya seperti macet," jelas Salim.

DPRK Sorot Pedagang yang Berjualan di Bahu Jalan

   Arifin menyatakan, saat ini kondisi bahu jalan baru otonom, di poros jalan Skyline-Tanah Hitam sudah hampir penuh dengan pedagang. Sehingga membuat area jalan tersebut semakin sempit. Selain keberadaan pedagang yang menumpuk, kondisi jalan semakin sempit ketika pada sisi jalan lainnya digunakan tempat parkir. Sehingga ruang untuk lalu lintas kendaraan semakin terbatas.

Pembenahan Pasar Youtefa Akan Jadi Prioritas Walikota Baru

  Salah satu persoalan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota adalah kondisi infrastruktur pasar yang sangat minim khususnya jalan. Pasar ini juga kerap menjadi bulan-bulanan banjir, sehingga membuat kondisi jalan di dalam pasar tersebut becek dan berlumpur.

Latest news

- Advertisement -spot_img