Abisai Rollo menyampaikan, pihaknya akan menertibkan oknum tersebut, karena los di pasar itu yang berhak mengambil retribusi hanya pemerintah dalam hal ini dinas terkait. "Para pedagang harus tau ini, agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini (pungli)," ujar Abisai Rollo disela sidak berlangsung.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua, Hartati Sofia Iwanggin mengaku pihaknya akan meningkatkan pengawasan dengan mengutus penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) atau pejabat fungsional yang biasa melakukan pengawasan di lapangan.
Ini merupakan sidak ketiga bagi ABR-HARUS sapaan akrab walikota dan wakil walikota Jayapura priode 2025-2030 itu setelah dilantik 20 Februari 2025 lalu. Dalam sidak, ada beberapa persoalan yang ditemukan wali Kota dan Wakil Walikota yang disampaikan langsung oleh pedagang.
Tak hanya disitu saja di jalan masuk pasar Otonom tepatnya di Jalan depan kantor BBPOM Jayapura para pedagang kembali mendirikan tenda-tenda kecil untuk menempatkan dagangannya serta ada juga yang mengunakan mobil yang parkir di pinggir jalan tersebut.
Salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Entrop, Erni mengaku, maraknya pemberitaan negatif terkait Minyakita harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Pemerintah diminta melakukan sidak di Kota Jayapura.
Beragam sajian tersedia, mulai dari kue tradisional hingga makanan dan minuman kekinian. Selain itu, tersedia pula pilihan sayuran matang serta lauk-pauk siap santap. Rata-rata jajanan yang dijual merupakan hasil produksi industri rumahan (home industry), dengan sebagian besar pedagang juga menerima titipan kue dari individu pembuat kue lainnya.
Kondisi drainase di Pasar Lama Sentani, masih memprihatikan, bagaimana tidak, belum ada bangunan permanen untuk drainase khususnya jalur tempat penjualan ikan danau.
Namun, beberapa penjual takjil mengakui bahwa sudah hari ke 10 permintaan konsumen sepi tidak seperti momen puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Ririn penjual takjil di Pasar Lama Sentani mengatakan, untuk puasa kali ini dirinya menyiapkan lebih dari 10 macam kue dan juga es buah, kolak dan kacang hijau.
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Jayapura, Theopilus Tegai mengatakan, memang kondisi Pasar Pharaa saat ini tidak memungkinkan untuk menampung lebih dari 7.000 penjual baik itu penjual sembako, ikan asar, pinang, sayuran, aneka hasil kebun, pakaian dan sebagainya.
‘’Kalau tunggakan sewa kios-kios yang ada di Pasar Wamanggu Merauke saat ini hampir mencapai Rp 5 miliar,’’ kata Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Merauke Erick Rumlus, kepada media ini di Merauke belum lama ini.