Tampak 4 anggota MRPS dari Kabupaten Merauke melakukan pertemuan dengan warga dari Pokja adat, agama dan perempuan yakni Maura EM. Balagaize, Anna Simerony Alberty Mahuze, Ferdinand Fredryk Deki Salima dan Abdul Awal Gebze. Â
Apolo Safanpo mengungkap bahwa berdasarkan data yang telah dihimpun Pemprov Papua Selatan, ternyata di Merauke banyak usaha-usaha peternakan, meliputi peternakan sapi, kambing dan juga ayam. Khusus untuk peternakan ayam, baik ayam petelur maupun untuk daging ternyata dari hasil olah data menunjukan bahwa seluruh uang yang beredar dalam bisnis peternakan, 75 persennya untuk pembelian pakan.  Â
   Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyampaikan selamat dan sukses atas kepada Ketua dan seluruh pengurus DKM Masjid Raya Al-Aqsa Merauke dan selamat melaksanakan tugas dan berharap pengurus dimampukan oleh Allah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melaksanakan tugas dan amanah yang sudah diberikan.
"Project kabel Laut 2 yang kami sebut dengan nama Kabel Laut Pasela (Papua Selatan) ini sudah kami mulai sejak Oktober 2022,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (2/2) kemarin.
“Terjadi peningkatan DBD di sejumlah wilayah di Papua Selatan, diantaranya di Mappi dan Merauke,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. BC.Herlina Rahangiar, Mars, kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Selatan, Kamis (25/1).
 Kedatangan Forum Adat Bersama Malind Anim Kabupaten Merauke itu untuk mengklarifikasi sekaligus memberikan pernyataan terkait dengan surat penolakan pelantikan terhadap Ketua MRP Papua Selatan periopde 2023-2028 Damianus Katayu beberapa waktu lalu. Â
  Mantan Rektor Uncen Jayapura tersebut menjelaskan bahwa saat melakukan pertemuan dengan warga Kampung Imbuti tahun 2023, ada beberapa permintaan dari masyarakat diantaranya 1 unit bus untuk melayani anak-anak yang biasa pulang pergi sekolah. Â
Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, John Reba, mengatakan belasan mahasiswa tersebut dipulangkan lantaran pemerintah tidak menepati janji terhadap batas waktu pembayaran biaya besasiswa yang bersumber dari dana Otsus tersebut.
   Bahkan yang membahagiakan, karena dari ketiga tahbisan tersebut satu diantaranya merupakan Putra Marind sekaligus menjadi orang keempat dari Suku Marind yang menjadi Pastor sejak Agama Katolik masuk Papua Selatan tahun 1905 lalu.
Taufik menegaskan pihaknya akan mengakui hal itu jika ada bukti valid keterlibatan nelayan yang masuk dalam KNSI Papua Selatan. ‘’Kalau ada bukti yang jelas mungkin dari foto atau video yang membuktikan bahwa kapal kita. Tapi, kalau masih menjadi bola liar, demo dan kami dikambinghitamkan, kami merasa keberatan,’’ katanya.