Pj Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai SIP, MPA menyatakan baik perencanaan kerja pemerintah untuk tingkat nasional tetapi kemudian RKPD, semua alokasi akan sesuai berbasis perencanaan. karena di situ akan menentukan siapa yang menerima, berapa jumlah, strategi tahapannya itu harus ada pegangan perencanaanya.
PJ Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai , SIP, MPA mengakui saat ini Jayawijaya sebagai IbuKota dari Provinsi Papua Ppegunungan sekaligus menjadi wajah dari daerah ini oleh karena itu pihaknya akan memadukan semuanya khususnya keamanan, dan pendekatan dengan masyarakat untuk membangun daerah ini.
Menurutnya, langkah –langkah besar yang monumental telah ditunjukan bagi Papua dan generari muda Papua selama ia memimpin Papua sebagai gubernur dua periode, langkah ini merupakan sebuah kharisma yang dimilikinya dalam memimpin sehingga beliau mendapatkan hati dan simpati dari segenap masyarakat Papua.
“Di hari ini, kami atas nama pribadi, Velix Wanggai dan keluarga besar Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan turut berduka cita atas wafatnya kaka besar, Bapak Lukas Enembe, pada hari ini,” ucapnya.
“Jayawijaya ini menjadi tempat yang penduduknya terpadat dibandingkan kabupaten lain, bahkan penduduk di Wamena sangat beragam suku, etnik, ras dan sebagainya sehingga penting untuk melihat wajah jayawijaya dalam semua hal baik itu pembangunan maupun keamananm,” ungkapnya Kamis (21/12) saat ditemui di Polres Jayawijaya.
Situasi yang kondusif itu diharapkan dapat terus dijaga apalagi saat ini menjelang Natal, sehingga masyarakat mulai mempersiapkan diri merayakannya. Untuk membantu masyarakat, prajurit TNI yang bertugas di wilayah itu akan berupaya membantu melalui program pembinaan teritorial.
PJ Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, SIP,MPA menyatakan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Papua pegunungan kepada Dr. Sumule Tumbo untuk menjadi PJ Bupati Jayawijaya merupakan bagian dari Konsulidasi internal pemerintahan baik di Provinsi maupun 7 Kabupaten Lainnya.
Kecaman tersebut berbuntut pada adanya aksi demonstrasi dari sekelompok masyarakat yang menolak Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menjabat sebagai PJ Bupati Jayawijaya, aksi tersebut dilakukan dengan cara menutup pintu masuk dan keluar dari gedung Wenehule Hubi Kantor otonom Pemda Kabupaten Jayawijaya.
“Pelantikan anggota MRP ini sekalugus sebagai kado natal, karena ini merupakan agenda terakhir dalam melakukan pelantikan MRP di 6 Provinsi yang ada di Tanah Papua dan Papua Pegunungan paling akhir, banyak yang menginginkan untuk ada dalam lembaga ini namun yang dilantik saat ini adalah orang yang terseleksi,”ungkapnya Selasa (19/12) di Wamena.
Untuk pemalangan yang dilakukan di kantor Gubernur Papua pegunungan dipicu dari adanya dugaan pergantian nama calon anggota MRP Papua Pegunungan yang diusulkan dari setiap kabupaten oleh pemerintah pusat sehingga masyarakat meminta agar pelantikan tersebut ditunda, bahkan mereka ingin bertemu dengan PJ Gubernur Papua Pegunungan untuk menanyakan masalah ini.