Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa Covid-19 ini belum benar-benar hilang dari penyebarannya. Karena itu dia meminta masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap memiliki kewaspadaan yang tinggi terkait penyebaran Covid-19.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule mengimbau warga masyarakat untuk jangan kendor dalam menerapkan protokol kesehatam. “Yang belum vaksin ayo vaksin dan Nakes segera lakukan booster ke dua,” imbaunya.
Selain vaksinasi, Presiden juga perintahkan jajaran terkait untuk lebih memperketat pemeriksaan di pintu-pintu masuk ke Indonesia. Begitu juga tempat lain dengan interaksi yang tinggi. “Betul-betul dicek secara ketat," tutur Kepala Negara.
Terkait dengan hal itu, Satgas Covid berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan gencar melakukan vaksinasi. “Protokol kesehatan tetap dijaga dan vaksinasi harus digencarkan, dengan demikian 95 persen harapan kita warga tervaksin bisa tercapai,” harapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum menyebut Papua berpotensi adanya kasus cacar monyet lantaran ada sebagian warga Papua yang melakukan perjalanan keluar negeri.
Selain itu, kata dr Aaron, kendati tidak ada pelayanan vaksinasi di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Namun, pihaknya masih melakukan pelayanan jika ada instansi atau perkantoran yang meminta untuk divaksin.
“Untuk di Papua, khususnya Kota Jayapura belum ada kasus cacar monyet, masyarakat diharapkan tenang dan tidak perlu khawatir tetap waspada dan hati-hati saja pada penyebaran Covid-19 yang masih ada,” ungkapnya, kemarin.
"Kami harap pelayanan vaksinasi di Rumah sakit maupun Puskesmas bisa dilakukan 3 (tiga) kali seminggu," ujar dr Aaron Rumainum saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/8) pekan kemarin.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyambut baik dengan adanya pembatasan waktu tersebut.