Guru-guru di sekolah itu seperti sudah kebal dengan kondisi sekolah yang seperti itu. Tetapi mereka terus berusaha untuk berteriak, meminta perhatian dari pemerintah dan juga aparat keamanan mengenai kondisi ini.
Hal lain pemicu KDRT dan kekerasan terhadap anak juga dipengaruhi faktor ekonomi keluarga. Dimana suami tidak kerja tidak bisa memberikan nafkah kepada istri dan anak, kemudian cekcok akhirnya istri dan anak mengalami KDRT. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Jayapura Miryam Yesoumilena, Jumat (6/9) kemarin.
  Pemusnahan barang bukti ini dipimpin langsung Kasat Resnarkoba Polresta Jayapura Kota AKP Febry V. Pardede, S.T.K., S.I.K didampingi Kasiwas AKP Enis Romony, S.H., M.H bersama Kanit Provost Bripka M. Azhari dan diikuti seluruh personel Satuan Resnarkoba Polresta Jayapura Kota.
Kasat Samapta Polres Keerom IPTU Samuel Yunus membenarkan bahwa tim unit patroli yang dipimpin Kanit Turjawali Sat Samapta Bripka Ibnu Khaldun berhasil mengamankan minuman keras berbagai merek sebanyak 5 karton dengan rincian 2 karton jenis Vodka, 3 karton jenis Robinson dan 2 botol jenis iceland, dengan total sebanyak 170 botol.
  Kapolsek Heram Iptu B.Y. Ick, S.H ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut yang mana pembakaran 2 unit kamar penginapan dilakukan oleh 3 pemuda berinisial NH (23), KW dan MJ (23) saat usai melakukan pesta miras di dalam kamar tersebut.
  Operasi yang dipimpin langsung Kasat Resnarkoba Polresta Jayapura Kota AKP Febry Valentino Pardede, S.T.K., S.I.K sasaran lokasi-lokasi yang intens dijadikan tempat menjual minuman beralkohol tak berijin atau ilegal yang biasanya gunakan sandi "Ada-ada".
 Terkait hal ini, Kapolsek Heram Iptu Bernadus Yunus Ick mengaku mendukung dengan tindakan anak ondoafi tersebut. Yunus menilai tindakan tersebut bentuk dukungan masyarakat adat untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.
  Ia kesal dengan aktifitas di sekitar toko tersebut, dimana setiap hari selalu saja ada orang yang mabuk dan membuat resah warga sekitar. Sebagai anak pemilik ulayat tempat dimana toko tersebut berdiri iapun meluapkan bentuk protesnya dengan membakar dua sofa tepat di depan toko.
 Komandan Korem 172/PWY menginisiasi penyuluhan ini sebagai respons terhadap fenomena yang mengkhawatirkan belakangan ini dimana disebutkan sejumlah anggota TNI meninggal akibat kecelakaan, penyakit komplikasi, maupun akibat konsumsi miras.
Berkali-kali miras dilarang beredar tapi masih saja ditemukan ada masyarakat yang mendapatkan miras dengan begitu mudah. Ada yang ditangkap, diproses tapi tetap saja miras dapat mudah ditemui, dan terus ada.