“Banyaknya sampah yang terlihat sepanjang jalan, tugas kita bersama untuk memilih sampah dan membuang pada tempatnya agar lingkungan menjadi bersih dan sehat. Di Kota Karubaga ini semakin banyak sampah, untuk itu mari saya mengajak kita semua untuk peduli terhadap lingkungan kita,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya di hadapan seluruh peserta apel gabungan.
Direktur Eksekutif YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase mengatakan kegiatan tersebut digagas karena melihat fenomena di lingkungan YPPK selama ini. Dimana tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah masih terus terjadi.
“Ini inisiasi awalnya sebagai wadah anak muda yang mau berkontribusi dalam mengurangi dampak krisis iklim. Ini juga sebagai salah satu aksi nyata anak muda untuk mengurangi dampak krisis iklim serta komitmen mendukung pemerintah untuk mencapai target net zero emision pada tahun 2050,” beber Maryo.
Usai menjalani pelatihan ini, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua juga memberikan bantuan peralatan kepada para peserta, agar bisa mengembangkan ketrampilan yang diperoleh untuk membuat mebeler. Termasuk untuk melatih masyarakat adat lain dalam mengolah hasil hutan kayu, menjadi beraneka macam jenis mebeler. Diharapkan bekal ketrampilan ini bisa meningkatan ekonomi masyarakat adat.
Dikatakan, gerakan Jayapura peduli lingkungan bersih yang dilakukan setiap hari Jumat dari kota hingga ke kampung- kampung dengan melakukan kegiatan kebersihan setiap pagi. Harus bisa dijalankan dengan baik, jika ini sudah dilakukan dengan sadar dan penuh kepedulian, maka dipastikan kebersihan lingkungan di Kabupaten Jayapura benar benar bisa terwujud dengan baik.
HUT PMI ini dihadiri Pembina PMI Kota Jayapura, para mitra dan anak anak relawan, PMR jenjang SMP, SMA dan perguruan tinggi.Dengan penuh rasa syukur Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan, masyarakat tidak perlu takut atau ada rasa tabu dalam melakukan donor darah.
Disampaikan bahwa Hutan Papua adalah salah satu hutan hujan tropis terakhir yang masih utuh di Indonesia. Selama ratusan tahun telah berfungsi sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati serta memainkan peran penting dalam pengaturan iklim global. Namun, ancaman terhadap hutan Papua telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengungkapkan komitmen Pertamina terhadap kesadaran lingkungan yang berkelanjutan sangat besar.
Guru-guru di sekolah itu seperti sudah kebal dengan kondisi sekolah yang seperti itu. Tetapi mereka terus berusaha untuk berteriak, meminta perhatian dari pemerintah dan juga aparat keamanan mengenai kondisi ini.
Untuk itu, Yo Ondofolo Kampung Babrongko, Ramses Wally meminta masyarakat punya kesadaran dalam menjaga kebersihan air di Danau Sentani, supaya jangan terus tercemari akibat buangan air limbah rumah tangga maupun hewan peliharaan yang airnya masuk ke Danau Sentani, termasuk sampah- sampah yang dibuang akhirnya sampai di Danau Sentani.