Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon menyampaikan bahwa tindakan tegas yang dilakukan oleh prajurit TNI merupakan salah satu upaya untuk melindungi masyarakat dari gangguan OPM.
”Menindaklanjuti penyerangan tersebut, Koops Habema melaksanakan penindakan terhadap OPM,” ungkap perwira menengah dengan dua kembang di pundak itu. ”Dua orang anggota OPM tertembak, namun berhasil melarikan diri,” imbuhnya.
Pengamat Terorisme asal Aceh Al Chaidar Abdurrahman Puteh menuturkan, pemerintah Indonesia tidak dan belum juga mau belajar dari darurat militer di Aceh. Bahwa pendekatan militer dan keamanan yang semacam ini tidak akan mampu menuntaskan kekerasan bersenjata yang berkelindan dengan separatisme.
Meski dikatakan tidak sulit jika mengerahkan kekuatan pasukannya namun disini Izak Pangemanan menyampaikan bahwa bukan itu jalan terbaik. Ia tak ingin ada korban dari warga sipil atau bahkan sandera itu sendiri.
Danlanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Pnb Kamto Adi Saputra melalui rilis kepada ANTARA di Timika, Papua Tengah, Minggu, mengatakan bahwa Pesawat Wings Air ATR 72-600 PK-WJT saat ini telah berada di Bandara Udara Mozes Kilangin Timika sejak Sabtu (17/2).
Jadi sehari setelah Pemilu serentak logistik Pemilu di Intak Jaya baru dikirim dan kemudian dirampas. Kejadian perampasan ini seperti disampaikan Ws. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan bahwa selain merampas logistik. KKB juga memukul pegawai Distrik Hitadipa berinisial ZU di bagian kepala.
"Kami sangat mendesak mereka yang menahan Philip untuk segera membebaskannya dan tanpa membahayakan nyawanya. Kami juga menyesalkan tindakan Indonesia yang begitu lambat dalam menangani kasus penyanderaan ini. Penahanannya yang terus menerus tidak akan menguntungkan siapa pun," ujar Peters.
Aparat gabungan TNI-Polri segera merespons dengan menuju Puskesmas Omukia untuk melakukan pengecekan. Dan saat itu terdengar suara tembakan terdengar dari belakang Puskesmas Omukia hingga terjadi kontak tembak antara personel TNI-Polri dengan KKB Kepala Air.
Hanya saja untuk waktunya masih menunggu keputusan dari pimpinan TPNPB Ndugama, Egianus Kogoya. Sebby menyampaikan sang pilot akan dibebaskan dan diserahkan kepada lembaga independen internasional dan bukan kepada pemerintah Indonesia.
“Jadi klaim seperti ini sudah sering dilakukan oleh KKB dan simpatisannya karena tujuannya memang sengaja ingin membuat teror dan menyebar keresahan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat," tambahnya.