Sehari pasca kejadian pihak aparat keamanan melakukan olah TKP. Hanya saja hingga kemarin polisi masih belum mengetahui apa alasan para pelaku melakukan penembakan tersebut.
Polisi menduga bahwa ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) namun dari kelompok mana belum bisa dipastikan. Kejadian penembakan ini terjadi di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya.
Dirinya mengkritisi penanganan keamanan yang dilakukan selama ini dan penanganan keamanan bukan hal yang tepat dan malah memperburuk situasi Papua. “Untuk itu, sudah selayaknya penanganan keamanan di Papua dievaluasi,” ucapnya via telepon selulernya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (8/4).
Tercatat ada 15 unit rumah yang dibakar kelompok tersebut. Meski tak ada korban namun warga mengaku panik. Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan bahwa pembakaran satu unit rumah di Ilaga ini terjadi sekira pukul 18.05 WIT yang diawali dengan terdengar letusan senjata api yang diduga dari senjata api genggam (pistol).
Polisi mulai mendapati gambaran siapa Mr X yang dengan tega membunuh pasangan suami istri ini plus melukai sang anak yang masih balita tersebut. Hanya hingga kini Polisi masih menelusuri terduga pelaku yang disebut bukan berdomisili di Kabupaten Yalimo.
Kapendam mengatakan bahwa proses penyerahan diri tersebut bersamaan dengan penyerahan barang, seperti 2 mata panah, 2 peluru senapan angin kaliber 3mm, dan barang bukti lainnya.
Kelompok ini masih terus melakukan penyerangan ke Pos TNI-Polri yang ada di Nduga pasca penyerangan di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, yang mengakibatkan dua anggota Satgas Mupe Marinir gugur dan delapan orang lainnya luka-luka pada tanggal 26 Maret lalu.
“Kami masih terus dalami kasus ini, dimana saksi yang ada saat ini kebanyakan hanya mendengar suara tembakan kemarin pagi. Untuk itu kami masih terus mengumpulkan bukti dan saksi-saksi untuk bisa mengungkap masalah ini,” tambahnya.
Wajah perjuangan dari TPNPB-OPM di Papua kembali ternoda. Kelompok yang disebut Polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) versi TNI ini melakukan aksi tak terpuji dengan membakar satu gedung Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP Negeri 2 Hitadipa (SD dan SMP) di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Rabu (30/3).