Saat kebakaran, pihaknya langsung menerjunkan 20 personel dengan 2 unit armada mobil pemadam kebakaran (Damkar) berukuran 10.000 liter dan 3.000 liter.
Masfulfa mengaku dirinya tidak tahu pasti terkait dengan peristiwa kebakaran tersebut karena pas kejadian ia ada di kios tidak di kamar. Tetapi yang pasti api bersumber dari dalam kamar.
“ Sehingga dengan pengetahuan tersebut mampu meminimalisir kerugian yang terjadi dalam musibah Kebakaran, dan peserta juga dituntut untuk selalu Responsif dalam menjalakan tugas tersebut,” ujar Kasatpol PP Sarmi.
Kepala kepolisian sektor (Kapolsek) Abepura Kompol Komarul Huda membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sementara pelaku saat ini masih dalam pengejaran aparat. "Pelaku setelah melakukan aksinya langsung kabur. Saat ini anggota sementara olah TKP, sementara yang lainnya mencari keberadaan pelaku," jelas Kapolsek dalam keterangan tertulisnya
Kendati demikian diimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati saat beraktivitas baik di rumah maupun di gedung ataupun tempat kerja. Sehingga dapat memimimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan salah satunya peristiwa kebakaran seperti itu.
Ia mengaku sempat mendengar ledakan dari dalam gudang tersebut tetapi dirinya tidak dapat memastikan apakah itu gas atau suara ledakan akibat dari kebakaran tersebut karena didalam gudang banyak bahan kimia, termasuk obat-obatan.
Dinas Pemadam Kebakaran sendiri telah menyiagakan beberapa Pos unit pemadam kebakaran. Pertama yang terletak di batas kota Jayapura di sana ada beberapa petugas jaga dan satu unit mobil pemadam kebakaran.
Nanti salah satu pedagang atam potong di pasar pharaa sentani mengaku, pasca kebakaran pihaknya langsung memikirkan untuk bagaimana bisa kembali berjualan kembali. Dan akhirnya ada lokasi lapak baru di belakang yang digunakan untuk berjualan ayam potong. Ada juga yang membuat sendiri karena tidak kebagian tempat.
Kapolres Jayawijaya melalui kasi Humas Ipda M Suryanto ketika dikonfirmas membenarkan adanya insiden kebbakaran tersebut namun hingga kini kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran dari satu unit rumah dan satu unit ruko yang berada di Jalan thamrin Wamena.
Mama Sani salah satu penjual pinang di pasar pharaa sentani mengakui, dampak kebakaran di pasar pharaa sentani ia terpaksa berjualan di tempat yang tidak layak hanya beralaskan karung atau tikar, jika hujan tidak bisa berjualan jika cuaca panas tentu kasihan badan terkena panas sinar matahari. Beda dengan dulu bisa berjualan di dalam panas tidak takut cuaca hujan atau panas karena terlindungi.