Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, SIK melalui Kaur Bin Ops Reskrim Ipda Sewang yang memimpin oleh TKP setelah kebakaran tersebut mengungkapkan, bahwa berdasarkan oleh TKP dan keterangan saksi yang ada di TKP, untu
Menurut Usman (56), salah satu warga setempat, mengatakan api berasal dari salah satu rumah kosong milik salah seorang warga yang ditinggalkan sejak satu tahun lalu (2024). Ia menduga kebakaran tersebut disebabkan kare
Kini pasar itu menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Jayapura. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, pasar itu tetap berdiri di tengah gempuran berbagai persoalan, mulai dari masalah banjir
Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga mengenai kebakaran tersebut, dan segera bergerak ke lokasi kejadian bersama jajaran Polres Dogiyai untuk melakukan pengamanan serta
Menyadari bahaya, para pedagang segera menyelamatkan diri. Tim gabungan Polres Waropen, Polsek Warbah, dan BNPB Kabupaten Waropen pun diterjunkan untuk mengevakuasi warga dan memadamkan api. Namun, keterbatasan peralatan pemadam membuat upaya pemadaman terkendala.
Menurut Abisai Rollo, sebagian besar ASN Pemprov Papua berdomisili di Kota Jayapura, hal ini menjadi dasar perlu adanya intervensi pemerintah provinsi dalam membantu Pemkot Jayapura untuk menyelesaikan dua persoalan ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Achmad Fauzi, menjelaskan bahwa tersangka yang bernama Yandi telah mengakui perbuatannya. Yandi melakukan aksi pembakaran tersebut karena dibakar api cemburu terhadap kekasihnya yang tinggal di salah satu kos-kosan tersebut.
“Kami atas nama pribadi dan Pemerintah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah ini dan kehadiran Kami di sini untuk memberikan dukungan kepada warga yang terdampak,” ujar Abisai Rollo yang saat itu melihat langsung kondisi para korban di sekitar lokasi kebakaran.
Menurut keterangan warga, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIT. Saat itu, kobaran api sontak terlihat dan langsung melahap seluruh bagian rumah. “Tadi kita datang api sudah berkobar, katanya sih pas pemiliknya lagi tinggal salat (Maghrib) di Masjid (Al-Mutazam),” kata Ipang seorang pemuda saat ditemui di lokasi kejadian.
Hanya hitungan menit, apipun menyebar dan membakar seluruh kos-kosan yang berjejer. Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi kejadian terdapat satu unit rumah kontrakan sebanyak lima unit petak kamar hangus.