Asisten Bidang pemerintahan Umum dan Otsus Drs. Agustinus Joko Guritno, M.Si mewakili Pj Gubernur Papua Selatan pada penutupan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan kampung dan kelembagaan kampung mengataka, sejalan dengan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah saat ini merupakan salah satuupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di seluruh rakyat Indonesia secara adil dan merata.
"Ada kampung yang kelola Rp 5 miliar dan yang paling tinggi itu kampung Koya Koso karena wilayahnya besar, sekitar Rp 12 miliar," kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan umum Pemkot Jayapura, Evert Meraudje, Rabu (15/11).
Wakapolres Jayawijaya Kompol Nur Bakti, SH, MH menyampaikan bahwa dengan kegiatan penanaman pohon ini, Polri mencanangkan penanaman pohon yang di dukung oleh Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh perempuan.
Adapun alasan penarikan lantaran dampak dari adanya Pos TNI di kampung Titigi, pada Kamis (9/11) lalu, terjadi kecelakaan bom kepada anak didiknya atas nama Misana Hagisimijau.
Padahal lanjut Jhon Sany tatanan lemerintahan di Kampung Enggros sudah sangat jelas dan struktur. Namun yang terjadi selama ini pemerintah masih menyatuhkan oemerintah Kampung Enggros dengan Kampung Tobati.
Untuk itu, dalam komitmen menuntaskan semua kampung di Kabupaten Jayapura stop BABS, telah dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam mendukung pencapaian 100 persen kampung stop BABS oleh Dinkes Kabupaten Jayapura, melalui petugas kesehatan di Puskemas Kabupaten Jayapura, dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami terus menebar rasa kepedulian kepada masyarakat kampung suru-suru, agar mereka terus merasakan kehadiran kami disini untuk membantu mengatasi kesulitan mereka,” ucap Danpos.
“Anak-anak sekolah minggu Rayon Aryom sudah punya tempat ibadah bagus jadi jangan malas sekolah minggu. Tapi hari minggu lonceng bunyi sudah datang ke rumah sekolah minggu duduk menyanyi puji Tuhan,”ujarnya saat ibadah syukuran selesai direhabnya rumah sekolah minggu Rayon Aryom, Jemaat GKI Bait-El Aryom - Soryar, Jumat,(10/11).
Masyarakat di sini, benar-benar berbaur satu dan lainnya. Termasuk dengan saudara mereka yang baru saja kembali dari PNG, setelah puluhan tahun eksodus ke negeri tetangga itu akibat peristiwa kelam yang pernah terjadi di Papua pada tahun 70-an silam (Peristiwa operasi koteka).
Pelatihan yang dipusatkan di Kantor Kampung Woniki, Distrik Biak Timur tersebut di ikuti oleh 30 peserta dari 6 kampung di Distrik Biak Timur. Para peserta dilatih oleh pelatih yang berkompeten dari Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jayapura. Masing – masing Erna Ismail SE, Supriadi, S.KM, Charles Membilong, S.IP, M.AP dan Arin Tangke, S.IP.