Sementara Save the Children mengungkapkan, "Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza atau satu anak tewas setiap 15 menit. Sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak."
Dikutip dari media sosial X, mantan pemain Real Madrid itu menulis, "Doa kami semua untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyisakan perempuan atau anak-anak."
"Pemerintah kita tidak hanya menoleransi kejahatan perang, tetapi juga membantu dan bersekongkol dengan kejahatan perang," isi surat tersebut, yang juga ditandatangani oleh bintang "Game of Thrones" Charles Dance dan aktris Miriam Margolyes, yang merupakan pemeran Profesor Sprout dalam "Harry Potter."
Ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel tersebut menewaskan sekitar 500-800 orang Palestina, termasuk para pengungsi. World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi melalui websitenya terkait serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza.
”Saya khawatir atas tewasnya ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza, saya mengutuk keras,” kata Guterres di platform X seperti dilansir dari Antara.
Sedikitnya satu juta orang di Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam waktu sepekan. Hal ini diungkapkan UNRWA (Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) pada Minggu (15/10) malam.
Presiden Rusia, Vladimir Putin turut prihatin atas wilayah Gaza, Palestina yang diserang oleh sekelompok militan Israel hingga terjadi blokade total akses tersebut. Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia mendukung pendirian negara Palestina agar merdeka dalam pelaksanaan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Situasi kian pelik karena Israel menjatuhkan bom secara membabi buta. Menyasar permukiman penduduk, rumah sakit, sekolah, bahkan kamp pengungsian. Imbasnya, korban luka maupun tewas terus berdatangan ke rumah sakit. Generator yang kini beroperasi mungkin tidak akan mampu bertahan lama.
Putin mengatakan, konflik yang saat ini terjadi antara Israel dan Palestina serta sudah berlangsung dalam puluhan tahun terakhir, adalah manifestasi ketidakadilan. Dia menjelaskan gagasan awal untuk Israel dan Palestina adalah mendirikan dua negara berdaulat yang merdeka, tapi keputusan tersebut hanya dilaksanakan sebagian.