Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

WHO Mengutuk Keras Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza

JAKARTA – Sebuah ledakan besar mengguncang rumah sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza, Selasa (17/10).

Ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel tersebut menewaskan sekitar 500-800 orang Palestina, termasuk para pengungsi. World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi melalui websitenya terkait serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza.

WHO mengutuk keras serangan itu karena rumah sakit tersebut masih beroperasi dengan banyak pasien, penyedia layanan kesehatan dan perawatan, serta para pengungsi yang berlindung di sana.

Rumah sakit Al-Ahli Arab merupakan salah satu dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel.

Namun, perintah evakuasi tersebut tidak mungkin untuk dilaksanakan, mengingat ketidakamanan situasi saat ini.

Baca Juga :  Elon Musk Siapkan Starlink untuk Organisasi Bantuan di Gaza

Ditambah lagi dengan kondisi kritis yang dialami oleh banyak pasien, kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur sistem kesehatan, serta tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi.

WHO menyerukan perlindungan aktif segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan melalui pernyataan resmi tersebut.

Perintah evakuasi harus dibatalkan, hukum humaniter internasional, yang mencakup layanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan tidak akan pernah menjadi target, harus dipatuhi.

Beberapa hari terakhir, ratusan warga Palestina mengungsi di rumah sakit Al-Ahli Arab dan rumah sakit lain di Kota Gaza.

Mereka berharap akan terhindari dari pengeboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza.

Direktur rumah sakit Al-Ahli Arab, Mohammed Abu Selmia, mengatakan ambulans dan mobil pribadi membawa sekitar 350 korban ledakan al-Ahli ke rumah sakit utama di Kota Gaza, al-Shifa, yang sudah penuh dengan korban luka akibat serangan lainnya.

Baca Juga :  Kapolri Imbau Masyarakat Gunakan Jalur Mudik Alternatif

“Kami butuh peralatan, kami butuh obat-obatan, kami butuh tempat tidur, kami butuh anestesi, kami butuh segalanya,” katanya, dikutip JawaPos.com dari AP News.

Dia memperingatkan bahwa bahan bakar untuk generator rumah sakit juga akan habis dalam beberapa jam.

Sebelum kematian di rumah sakit al-Ahli Arab, serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 2.778 orang dan melukai 9.700 orang, hampir dua pertiga dari mereka yang tewas adalah anak-anak.

Sumber: AP News, who.int     |  Jawapos

JAKARTA – Sebuah ledakan besar mengguncang rumah sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza, Selasa (17/10).

Ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel tersebut menewaskan sekitar 500-800 orang Palestina, termasuk para pengungsi. World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi melalui websitenya terkait serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza.

WHO mengutuk keras serangan itu karena rumah sakit tersebut masih beroperasi dengan banyak pasien, penyedia layanan kesehatan dan perawatan, serta para pengungsi yang berlindung di sana.

Rumah sakit Al-Ahli Arab merupakan salah satu dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel.

Namun, perintah evakuasi tersebut tidak mungkin untuk dilaksanakan, mengingat ketidakamanan situasi saat ini.

Baca Juga :  Biden Peringatkan: Akan jadi Kesalahan Besar Jika Israel Ingin Duduki Gaza

Ditambah lagi dengan kondisi kritis yang dialami oleh banyak pasien, kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur sistem kesehatan, serta tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi.

WHO menyerukan perlindungan aktif segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan melalui pernyataan resmi tersebut.

Perintah evakuasi harus dibatalkan, hukum humaniter internasional, yang mencakup layanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan tidak akan pernah menjadi target, harus dipatuhi.

Beberapa hari terakhir, ratusan warga Palestina mengungsi di rumah sakit Al-Ahli Arab dan rumah sakit lain di Kota Gaza.

Mereka berharap akan terhindari dari pengeboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza.

Direktur rumah sakit Al-Ahli Arab, Mohammed Abu Selmia, mengatakan ambulans dan mobil pribadi membawa sekitar 350 korban ledakan al-Ahli ke rumah sakit utama di Kota Gaza, al-Shifa, yang sudah penuh dengan korban luka akibat serangan lainnya.

Baca Juga :  Paus Serukan Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Pelepasan Sandera

“Kami butuh peralatan, kami butuh obat-obatan, kami butuh tempat tidur, kami butuh anestesi, kami butuh segalanya,” katanya, dikutip JawaPos.com dari AP News.

Dia memperingatkan bahwa bahan bakar untuk generator rumah sakit juga akan habis dalam beberapa jam.

Sebelum kematian di rumah sakit al-Ahli Arab, serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 2.778 orang dan melukai 9.700 orang, hampir dua pertiga dari mereka yang tewas adalah anak-anak.

Sumber: AP News, who.int     |  Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya