Salah satu Pemateri Jheyz Poatu menyatakan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda tentang risiko HIV/AIDS, metode pencegahan yang efektif, serta urgensi memberikan dukungan kepada individu yang terjangkit, sehingga pentingnya edukasi dini dalam upaya memerangi penyebaran HIV/AIDS.
Apa yang dikatakan oleh Pendeta Isak Deda ini sebenarnya bentuk keprihatinannya terkait dengan fenomena yang terjadi di belakangan ini, di mana telah menimpa anak-anak muda Papua terutama di Kota Jayapura. Dia mencontohkan dari data yang diterima pihaknya baru-baru ini dari 1000 remaja di Kota Jayapura lulusan SMA yang dites kesehatannya, ada sekitar 150-an siswi yang sudah tidak perawan dan menderita HIV-AIDS.
Masalah penularan HIV/AIDS di Kota Jayapura belakangan ini sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah kota Jayapura. Karena itu dengan melihat data kasus yang terjadi belakangan ini Pemerintah Kota Jayapura segera menggelar rapat kerja daerah yang khusus membahas mengenai penanganan HIV/AIDS di kota Jayapura.
Sebelum pemeriksaan, diawali dengan sosialisasi tentang HIV-AIDS karena berdasarkan data siswa dan mahasiswa yang terinfeksi HIV per Mei 2024 149 orang terinveksi (data kulumatif) dengan rincian 37 siswa dan dan 69 mahasiswa. Untuk itu, perlu ada langkah pencegahan guna menekan peningkatan laju pengidap HIV-AIDS di kalangan tersebut termasuk tenaga pendidik.
Dari 898 kasus yang terjadi selama kurun waktu lima thaun terakhir ini, kata Kadinkes Daud Duwiri, tiap tahun laporan kasus ini terus mengalami peningkatan. Seperti pada tahun 2020 baru terdeteksi 124 kasus, tahun 2021 meningkat ke 126 kasus, tahun 2022 turun ke 92 kasus, tahun 2023 naik ke 344 kasus, dan hingga Mei 2024 sudah terlapor 68 kasus. Rata-rata kasus baru pertahun disebutkan mencapai 179,6 kasus pertahun.
Sosialisasi Penyuluhan Bahaya HIV / AIDS yang dilakukan Promkes KPA Provinsi Papua pegunungan di Pasar Jibama Wamena. Dok KPA Provinsi Papua pegunungan
Hal ini juga sekaligus memperingati Hari AIDS Sedunia 2023 bertema “Bekerja Bersama Komunitas” dan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP). Pada acara itu, Ona Hetharua meluncurkan lagu terbarunya berjudul “Mace Tra Bodo” yang menyampaikan pesan anti kekerasan terhadap perempuan.
Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Keerom, Drs. Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si., yang juga merupakan Wakil Bupati Keerom mengatakan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Keerom memang masih sangat tinggi.
Peringatan Hari AIDS di Kota Jayapura KPA Kota Jayapura didukung Pemerintah Kota maupun dari sponsor lainnya digelar di Taman Imbi, dengan mengundang FKUB masing masing pemimpin lintas agama, Dinkes Kota Jayapura, komunitas diantara Komunitas Rojali, Pelangi Papua, We Care, Iwaja, komunitas Wanyambe, ODHA, pemuda gereja.
"Kalau melihat kasus baik HIV-AIDS, cukup tinggi. Itu sudah ribuan, itu memberikan peringatan bagi kita semua, untuk senantiasa menjaga diri, waspada dan jangan melakukan tindakan yang bisa memberikan ruang untuk penyebaran HIV-AIDS," kata Frans Pekey, Sabtu (2/12).