Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr.dr.Arry Pongtiku mengatakan, sepanjang tahun 2024, jumlah kasus baru TBC yang ditemukan sebanyak 6.644 kasus. Kemudian 896 orang diantaranya yang mengalami koinfeksi artinya TBC yang disertai HIV.
Tak sedikit masyarakat mendesak pemerintah harus mencari cara untuk menanggulangi penyebaran virus tersebut. Dan pemerintah Kota Jayapura perlu mengambil langkah cepat dengan mengandeng para pihak. Salah satu yang bisa diajak berkampanye kesehatan adalah komunitas Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ada di Kota Jayapura maupun Jejaring Jayapura Comunitas atau Jejaca.
Dia mengungkapkan, penanganan HIV-AIDS tidak hanya mengharapkan pemerintah. Saat ini pemerintah sudah bekerja, bahkan menggandeng beberapa mitra yang ada, yang bergerak dalam penanganan penyakit tersebut.
Untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Kota Jayapura, yang menjadi poin penting untuk diperhatikan oleh masyarakat adalah perilaku sosial bagi semua kalangan lebih khusus lagi para remaja. Terutama jangan melakukan hubungan seksual sembarangan, apalagi bukan pasangan resmi.
Populasi penderita HIV secara global lebih banyak terjadi pada para pekerja seks, pemakai narkoba suntik, seks sesama jenis, transgender, dan pelanggan seks bebas. Fenomena penderita atau terinfeksi HIV AIDS jumlahnya cenderung meningkat di setiap negara karena berkembangnya pula pergaulan di kalangan remaja yang semakin bebas.
Menurut dia, pengidap virus yang menyerang daya tahan tubuh itu diwajibkan meminum obat setiap hari seumur hidupnya sehingga dengan keberadaan puskesmas di dekat tempat tinggalnya dapat memudahkan mereka mendapatkan pengobatan.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintah Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura, Elvina Situmorang, juga mengungkapkan adanya informasi yang diterima dari masyarakat mengenai meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura dikarenakan tutupnya tanjung elmo atau tempat lokalisasi di Kabupaten Jayapura.
Ketua Komisi D DPRK Jayapura, Deli Lusyana Watak menyampaikan bahwa untuk mengurangi penyebaran dari penyakit itu pemerintah seharusnya bersinergi untuk rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan dampak dari virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari menjelaskan bahwa trend kasus HIV-AIDS tahun ini meningkat drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya. "Untuk tahun 2022, HIV 450 kasus dan AIDS 193 total 643, tahun 2023, HIV 711 dan AIDS 79 total 790 kasus sedangkan tahun ini, HIV 895 dan AIDS 383 dengan total 1.278 kasus," ujar Ni Nyoman Sri Antari saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di ruangan kerjanya, Kamis (13/2).