Kehadiran dan kebersamaan ini, merupakan wujud komitmen Kodam XVII/Cenderawasih untuk senantiasa manunggal dengan masyarakat di Tanah Papua. Usai mengikuti ibadah, Kasdam Brigjen Thevi A. Zebua mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan kepada para jemaat. Dalam sambutannya Ia menegaskan bahwa menciptakan keamanan bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Ibadah minggu ini tampak khidmat, dipimpin langsung Pendeta Indra Karubaba diwarnai dengan lagu puji-pujian yang dipersembahkan oleh Tim Vokal Grub Cenderawasih. Saat memberikan sambutannya, Kasdam XVII/Cenderawasih mempersilahkan kepada para jemaat untuk menjalin silaturahmi, bertegur sapa dan berkunjung di kediamannya.
Acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Gereja GIDI oleh Pdt. Yermias Wandik, S.Th, serta drama singkat tentang masuknya Injil ke Tolikara yang diperankan oleh pemuda-pemudi. Ibadah syukur sebagai acara puncak dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Badan Pekerja Pusat (BPP-GIDI), Pdt. Gandius Enembe, S.Th.
Pj Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan dengan penyerahan bantuan alat musik ini secara simbolis untuk gereja GKII Jemaat Solavide Rayon II Witawaya, diharapkan kepada para hamba Tuhan untuk turut mendoakan proses pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk Kabupaten Jayawijaya yang akan dilakukan 20 Februari di Jakarta.
Dua mobil pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke dikerahkan untuk memadamkan api, sehingga api tidak merembet ke gedung Gereja Kristus Pengasih. Sekretaris Daerah Kabupaten Meauke Yermias Paulus Ruben Ndiken, hadir beberapa saat ketika api sedang membakar Pastori itu. Ia tampak mengimbau warga agar tidak mendekat ke titik bangunan yang terbakar itu.
Ketua I PGGP, Pdt Maury menyebut, pihaknya mengundang semua organisasi gereja untuk hadir dalam kegiatan pada 5 Februari. “Rabu pagi, seluruh gereja diimbau mengadakan ibadah di gereja masing-masing. Sedangkan sorenya, kita merayakan dengan ibadah akbar di Gor Cenderawasih,” ucap Maury saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos
Kombes Yusuf meminta masyarakat Papua untuk tetap tenang dan waspada terhadap berita palsu atau hoaks yang dapat memicu keresahan. Ia mengajak masyarakat untuk menyaring setiap informasi yang diterima dan memastikan kebenarannya melalui sumber resmi.
Tidak hanya itu tema tersebut mengajarkan tentang bagaimana umat kristiani mampu menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan kepada sesama. Ini mengajak umat untuk bersatu dan mendukung satu sama lain. Serta menjadi kesempatan untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan juga makna lain yang sesuai dengan tema Tahun Yubelium ini.
Kecerihaan menyambut sang Mesias sungguh nyata dalam pribadi mereka. Anak anak dengan riangnya melatih lagu-lagu rohani, maupun persiapan lain untuk malam kudus tersebut. Sementara itu di halaman gereja ada yang sibuk membersihkan sampah, menata tempar parkir kendaran maupun kegiatan lain menjelang puncak pesta natal ini berlangsung.
Pastor Katholik Papua, Jhon Bunay,Pr mengatakan aksi jalan salib itu digelar untuk menyatukan umat kristen yang ada di Tanah Papua. Sebagaimana dari kacamata mereka selaku tokoh agama, melihat bahwa masyarakat Papua saat ini sedang tercerai berai.