Dimana tahun 2024 ini, kata Anthonius, merupakan tahun indikasi geografis dan juga merek kolektif, sehingga pihaknya merancang di setiap Kabupaten/Kota di Papua akan didorong untuk mendaftarkan 5 merek personal dan 5 merek kolektif.
Ada sejumlah catatan, yang terkena dampak dari aksi masa yang dianggap berlebihan itu. Mulai dari kemacetan yang luar biasa, menganggu aktivitas masyarakat sepanjang hari kemarin, baik di Sentani Kabupaten Jayapura maupun di wilayah Kota Jayapura. Menggangu perputaran roda ekonomi masyarakat.
Mereka itu, disebut berpengalaman pada hal-hal yang berkaitan dengan isu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
PJ Gubernur Papua pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA menyatakan 15 ton ikan dari Kabupaten Biak Numfor ini didatangkan bertepatan menjelang natal menjadi bagian dari tali asih, namun krangka besarnya tentu pihaknya akan terus mendorong kerangka besarnya adalah kerjasama ekonomi antara wilayah di tanah Papua
Gubernur mengatakan, fokus APBN 2024 yakni memperbaiki kualitas sumber daya manusia SDM dengan menghapus kemiskinan ekstrem. Selain itu, menurunkan stunting, peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.
Sebagian ada yang membuatnya menjadi kelapa kering atau kopra. Nilai jualnya pun tidak seberapa, dan belum mampu mengangkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kepulauan terluar ini.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray (JJO) mengatakan, melalui kegiatan itu pihaknya berharap masyarakat di kampung-kampung bisa bangkit dari sisi ekonomi. Artinya output dari pelatihan itu bisa memberdayakan ekonomi masyarakat di kampong, yang kemudian bisa mengarah pada kehidupan yang lebih sejahtera.
‘’Pertemuan tahunan Bank Indonesia ini adalah penyampaian laporan perekonomian Provinsi Papua yang mencakup 4 wilayah yaitu Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan,’’ujarnya kepada Cenderawasih Pos, pada sela-sela pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Senin (4/12) kemarin.
Seperti yang diceritakan oleh Ketua Kelompok Perajin Gerabah Tradisional, Titian Hidup Kampung Abar, Kabupaten Jayapura, Naftali Felle. Mereka membuat gerabah sejak tahun 2008 silam. Gerabah yang diproduksi selama ini hanya terdapat dua jenis, diantaranya sempe belanga (Mangkuk ukuran besar) dan juga pot bunga rias.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke Nelson Sasarari, SH, M.MT, ditemui media ini mengungkapkan bahwa dari hasil rapat dan evaluasi yang dilakukan Staf Ahli Menteri Perhubungan RI di Merauke baru-baru ini, salah satu trayek tol laut yang akan dihapus adalah tol laut Merauke sampai Jayapura.