General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad menjelaskan pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan sistem kelistrikan di Jayapura dan sekitarnya. Sebanyak 131 gardu distribusi terdampak berhasil dipulihkan dengan menerjunkan puluhan personel di lapangan.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG wilayah Papua yang berada dalam zona musim saat ini, akan memasuki musim penghujan. Beberapa wilayah yang termasuk dalam zona musim antara lain Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian Selatan. Sementara itu, wilayah lainnya di Papua yang berada di luar zona musim memiliki curah hujan turun secara merata sepanjang tahun.
Chalid mengatakan papua memang tengah bermasalah dengan ketahanan pangan dan sumber daya alam, akan tetapi persoalan ini baiknya tidak mengorbankan banyak hal terutama perusalan lingkungan sebab itu akan berdampak pada kehidupan masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Cuaca ekstrem juga semakin sering terjadi. Banjir besar di Eropa, termasuk Spanyol, menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan desa-desa, mencerminkan dampak nyata dari pemanasan global.
“Untuk prospek cuaca sepekan mulai tanggal 11 hingga tanggal 17 November 2024 khususnya untuk Papua Tengah pada umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun ada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir,” kata Reza sapaan akrabnya.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre menjelaskan bahwa berdasarkan monitoring dinamika atmosfer terkini, terpantau tidak ada gangguan pola regional yang cukup signifikan hanya saja suhu muka laut Utara Papua cukup hangat sehingga berkontribusi suplai uap air membentuk awan hujan.
Selain itu BPBD Kota Jayapura juga sudah menyediakan saluran call center yang bisa dihubungi setiap waktu, apabila terjadi hal-hal yang berhubungan dengan kebencanaan. Selain itu, pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat terutama melalui informasi perkiraan cuaca yang terjadi di setiap waktu.
Menurut Melianus, pemerintah gencar melakukan penanaman, dan masyarakat harus menjaganya untuk mencegah banjir dan tanah longsor, karena akar pohon yang kuat dapat menyerap air hujan.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming mengatakan, kondisi suhu panas maksimum lebih dari 37,0 - 37,8 derajat Celsius terdeteksi menerpa wilayah Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, hingga Bima di Nusa Tenggara Barat, yang sudah berlangsung 24 jam terakhir.
Menanggapi peringatan BMKG tersebut, salah satu nelayan di Hamadi, La Ode (30), mengaku bahwa kondisi gelombang tinggi tersebut memang sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Namun para nelayan masih tetap melaut, sesuai dengan batas yang telah ditentukan, yakni hanya 15 Km dari tepi pantai jika kondisi tidak memungkinkan.