Dokter umum dan badan kesehatan terkemuka yang mewakili lebih dari tiga juta ahli kesehatan di seluruh dunia, akan menyampaikan surat terbuka yang menyerukan tindakan segera melawan perubahan iklim untuk melindungi kesehatan masyarakat.
  "Hal tesebut disebabkan oleh beberapa factor, pertama, karena adanya pergerakan semu matahari yang pada bulan September – Oktober matahari berada di sekitar ekuator sehingga penyinaran matahari menjadi lebih intens," kata Pelaksana Harian Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Serly Hartiningsih, Jumat (20/10).
Suhu panas yang melanda Indonesia bisa memberikan tantangan tersendiri bagi para pengendara sepeda motor. Kondisi motor yang tidak prima terutama di cuaca panas dapat membuat pemiliknya kesal dan galau.
 "Tetap waspada manakala sewaktu-waktu bisa terjadi hujan lebat, banjir kemungkinan terjadi atau longsor. Manakala musim kemarau, atau tidak hujan 1-2 minggu, waspada dan antisipasi. Karena kekeringan juga bisa keterbatasan sumber air minum dan sebagainya. Tetap siaga tetap Waspada kepada seluruh masyarakat," kata Pekey.
 Hanya saja, suhu panas di Kota Jayapura ini tidak menghalangi masyarakat untuk tetap berwisata di Pantai. Seperti halnya, yang terlihat di sepanjang Pantai Hamadi maupun di Pantai Holtekamp, Minggu (15/10).
  "Kami juga sudah melakukan tracking pipa, juga sudah menginstruksi kepada setiap kepala cabang supaya mengawasi adanya kemungkinan kemungkinan pipa transmisi atau distribusi mengalami kebocoran. Puji Tuhan sampai hari ini kita belum mendapatkan kendala yang cukup parah, seperti tahun- tahun sebelumnya, jadi relatif kita bisa memaksimalkan produksi air kita kepada masyarakat," ujar Entis Sutisna, Kamis (12/10).
emerintah Provinsi Papua melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebut, 9 kabupaten/kota di Papua rawan bencana hidrometeorologi. Karena itu, diminta untuk selalu waspada. Hal itu disampaikan kepala BPBD Provinsi Papua, William Manderi kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/10).
Informasi ketersediaan beras nasional itu disampaikan Jokowi saat panen raya di Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, kemarin. Pada kesempatan itu, Jokowi berharap panen semester kedua tahun ini dapat menambah pasokan cadangan beras nasional. "Ini kita senang melihat hasilnya, saya kira ini satu hektare bisa sembilan ton," kata Jokowi.
Dimana jika sebelumnya menggunakan normal data tahun 1981 – 2010. Kini menggunakan normal iklim dengan periode data 1991 – 2020. Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer, indikasi fenomena perubahan iklim, serta topografis dan geografis Indonesia yang kompleks dan beragam dalam pembuatannya, normal iklim terbaru diharapkan dapat secara presisi menggambarkan kondisi iklim di Indonesia.
  Kepala Bidang Damkar Kota Jayapura, Margareta V Kirana, juga mengaku cuaca di Kota Jayapura saat ini sangat panas yang ekstrem. Untuk itu diimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di permukiman padat tidak membakar sampah sembarangan.