Kepala Balai Wilayaah Sungai (BWS) Papua Merauke Nonce Saman menjelaskan bahwa sambil melakukan pendekatan dan sosialisasi kepaada masyarakat pihaknya sedang mengusulkan kepada Direktorat Bendungan melalui Dirjen Sumber
Penandatanganan ini menjadi tahapan kunci dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan Kolam Retensi seluas 150 hektar, sebuah proyek strategis pengendali banjir di Kabupaten Keerom.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh satuan kerja (Satker) BWS Papua, baik yang berada di wilayah Papua Induk, Papua Tengah, maupun Papua Selatan. Penandatanganan pakta integritas ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi
 Ia memaparkan, pembangunan akan dimulai dari kawasan Jembatan Merah hingga ujung Pantai Cybery di Distrik Muara Tami. Secara teknis, tembok penahan ombak akan dibangun menggunakan konsep reflector seawall, yakni tembok
 Anggota Komisi IV, Albert Meraudje, menegaskan pentingnya raker ini dalam rangka mengetahui arah dan fokus program kerja BWS ke depan. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berdampak langsung terhad
 Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, Abisai Rollo langsung berkoordinasi dengan BWS Papua Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan sumber Air yang diwakili, Aristom Samosir  meninjau langsung di pesisir kampung Skouw Sa
 Seiring dengan perkembangan pembangunan di sekitar tempat wisata itu, kini pantai Ciberi justru terancam hilang dari permukaan. Di balik banyaknya informasi miring terkait dengan pantai itu, kabarnya wisata Pantai Cibe
  Dari pantauan Cenderawasih Pos bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua di lokasi pada, Rabu (16/4) siang, panjang tanggung yang mengalami rusak tersebut sekira 75 meter dengan tinggi 4 meter. Sementara itu kondisi ja
‘’Kita tidak hanya bicara tapi harus ada tindakan nyata seperti yang kita lakukan sekarang. Kita harus memberikan contoh kepada masyarakat dengan harapan mereka juga tergerak bertanggung jawab ikut membersihkan lingkunga
Nonce Sanam menjelaskan, dari existing 30.000 hektar tersebut selama ini hanya mengandalkan air hujan dan air rawa. Sehingga untuk rencana tanam sampai 3 kali cukup sulit karena masalah ketersediaan air.