Adapun alasan Bulog Papua mendatangkan ribuan ton beras dari luar lantaran kebutuhan beras Bulog di Papua yang disalurkan ke ASN/TNI/Polri dan masyarakat masih mengandalkan beras dari luar. Saat ini, penyerapan beras di
Karennu menjelaskan, meski telah menyerap 8.300 ton beras dari petani namun pihaknya melihat masih banyak gabah yang dijemur oleh petani maupun gabah yang masih dalam antrian untuk dijemur untuk digiling. Artinya, belu
Mustari menyampaikan, stok beras SPHP di gudang Bulog masih aman. Termasuk untuk beras SPHP yang dijual di pasaran juga terlihat masih ada yang menjualnya dan stoknya tidak kosong.
Mustari menjelaskan, stok beras Bulog di gudang Jayapura saat ini sebanyak 4000 ton. Belum termasuk di gudang Merauke dan lainnya. Sedangkan stok beras Bulog secara nasional untuk di wilayah Papua sekitar 32 ribu ton.
Mustari mengaku tak mengetahui secara pasti alasan Perum Bulog Papua tidak mendapatkan kuota Minyakita. "Apakah karena masalah biaya transportasi yang mahal ke wilayah Timur Indonesia atau karena kuotanya yang terbatas," tanyanya.
  Max dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari Pimpinan Bulog Kanwil Papua Ahmad Mustari menyampaikan bahwa, saat ini stok beras yang tersedia sekitar 3.500 Ton di gudang. Jumlah tersebut menurutnya akan bertahan dua hingga tiga bulan ke depan, khususnya jelang menghadapi hari raya lebaran 2025.
  Dalam sidak tersebut Komisi C langsung disambut kepala Perum Bulog Papua, Ahmad Mustari sebagai bentuk respon terkait dengan adanya informasi yang mengatakan ketiadaan beras Bulog di pasaran khususnya di Kota Jayapura.
  Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke Karennu, SE, menjelaskan bahwa untuk menyikapi penyerapan beras dari petani untuk puncak panen di bulan Maret maka pihaknya mendorong untuk mengirim beras sebanyak 6.000 ton ke beras ke sejumlah daerah di Papua.
  Komandan Satuan Tugas Yonif 801/NAY Mayor Inf. I Nyoman Adhisaputra yang menerima bantuan tersebut menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Perum Bulog kepada masyarakat yang ada di Wanam terutama anak-anak sekolah mulai dari TK sampai SMP.Â
"Jadi untuk ketahanan stok beras kita mencukupi masih bisa bertahan empat sampai lima bulan ke depan, sehingga dalam menghadapi puasa dan Hari Raya Idul Fitri stok bahan pokok termasuk beras di Perum Bulog Kanwil Papua tidak ada masalah," ungkap Jusri Pakke saat ditemui awak media di Kantor Perum Bulog Kanwil Papua, di Kota Jayapura