Mustari mengaku tak mengetahui secara pasti alasan Perum Bulog Papua tidak mendapatkan kuota Minyakita. "Apakah karena masalah biaya transportasi yang mahal ke wilayah Timur Indonesia atau karena kuotanya yang terbatas," tanyanya.
Max dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari Pimpinan Bulog Kanwil Papua Ahmad Mustari menyampaikan bahwa, saat ini stok beras yang tersedia sekitar 3.500 Ton di gudang. Jumlah tersebut menurutnya akan bertahan dua hingga tiga bulan ke depan, khususnya jelang menghadapi hari raya lebaran 2025.
Dalam sidak tersebut Komisi C langsung disambut kepala Perum Bulog Papua, Ahmad Mustari sebagai bentuk respon terkait dengan adanya informasi yang mengatakan ketiadaan beras Bulog di pasaran khususnya di Kota Jayapura.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke Karennu, SE, menjelaskan bahwa untuk menyikapi penyerapan beras dari petani untuk puncak panen di bulan Maret maka pihaknya mendorong untuk mengirim beras sebanyak 6.000 ton ke beras ke sejumlah daerah di Papua.
Komandan Satuan Tugas Yonif 801/NAY Mayor Inf. I Nyoman Adhisaputra yang menerima bantuan tersebut menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Perum Bulog kepada masyarakat yang ada di Wanam terutama anak-anak sekolah mulai dari TK sampai SMP.
"Jadi untuk ketahanan stok beras kita mencukupi masih bisa bertahan empat sampai lima bulan ke depan, sehingga dalam menghadapi puasa dan Hari Raya Idul Fitri stok bahan pokok termasuk beras di Perum Bulog Kanwil Papua tidak ada masalah," ungkap Jusri Pakke saat ditemui awak media di Kantor Perum Bulog Kanwil Papua, di Kota Jayapura
Sekadar diketahui, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menetapkan HPP untuk gabah kering panen di Petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan hampa 10 persen sebesar Rp 6.500 perkilo sementara harga kering giling di gudang Bulog dengan kadar air 14 persen dan hampa 3 persen sebesar Rp 8.200 perkilo. Hanya saja di Merauke, bulog belum melakukan pembelian gabah kering tersebut.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke Karennu kepada media mengungkapkan bahwa harga pembelian bulog yang telah ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2025 itu mulai berlaku sejak 15 Januari 2025.
Ia mengatakan stok beras itu nantinya didistribusikan antara lain untuk bantuan pangan dan program stabilisasi pasokan dan harga pangan. Selain mendatangkan dari sentra yang ada di Sulawesi dan Jawa, Bulog juga membeli beras hasil petani di Merauke.
"Silahkan berkoordinasi dengan Bulog di daerah dan kami akan mendukung sepenuhnya," tegas Ahmad Mustari seraya mengaku belum mendapat laporan terkait permintaan beras untuk program tersebut.