Dari pantauan di lapangan saat ini, harga telur lokal di Biak berkisar antara 65 ribu hingga 75 ribu rupiah, tergantung pada pilihan telur dan ukuran yang disajikan. Harga yang bervariasi ini mencerminkan ketersediaan telur yang cukup di pasar lokal, dan juga berdasarkan sortiran telur berdasarkan kualitas dan ukurannya.
“Pemotongan anggaran di Biak mencapai 111 miliar lebih, itu sangat terasa. Apalagi kita memang menghadapi defisit APBD sekitar 42 miliar rupiah, yang merupakan defisit terbesar selama ini. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita terima dan kita tindak lanjuti dengan serius,” ungkap Gunadi.
Dedi mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada beberapa wajib pajak yang berhasil melaporkan SPT Tahunan, masih ada yang terkendala, terutama dalam mengakses DJP Online. "Walaupun kita ketika asistensi di Birokrasi beberapa sudah ada yang lapor SPT Tahunan, ada yang terkendala, karena belum mampu melaporkan SPT Tahunan secara mandiri lewat DJP Online," ujarnya.
"Seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran secara nasional, kami masih melakukan rasionalisasi anggaran daerah, termasuk anggaran untuk pasar murah tahun ini. Pemerintah pusat telah melakukan rasionalisasi anggaran secara besar-besaran, dan kami, sebagai pemerintah daerah, tentu harus mengikuti kebijakan tersebut," ujar Wabup Jimmy Kapisa.
Kepala Stasiun BMKG Biak, Djoko Sumardiono, mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan, masih akan terjadi puncak musim penghujan yang bertransisi menuju musim kemarau. "Tingginya intensitas hujan dan gelombang laut di perairan utara Papua cukup tinggi," ungkap Djoko Sumardiono.
Dalam wawancaranya, Pangkoopsud III menjelaskan bahwa barang-barang yang dijual di bazaar ini memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pasar. Selain itu, bazaar ini juga menyediakan produk-produk dari UMKM setempat. Pangkoopsud III menyatakan, "Yang dijual disini pasti lebih murah dari harga pasar, dan ini juga ada produk UMKM. Kami bertekad untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang mungkin masih belum sanggup memenuhi kebutuhan keluarga."
Dengan luas bangunan mencapai 523,91 m² dan tinggi mencapai 26 meter, bangunan yang menelan biaya sebesar Rp7,5 miliar ini diproyeksikan menjadi destinasi wisata religi andalan di wilayah Papua.
Bupati Biak Numfor, Markus Octovianus Mansnembra, SH, MM, beserta rombongan pejabat setempat, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan pada hari Sabtu. Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi oleh Ketua DPR Kabupaten Biak Numfor, Daniel Rumanasem, Wakil Bupati Jimmy Carter Rumbarar Kapissa, serta beberapa pejabat terkait lainnya.
Semangat kebersamaan ini diharapkan mampu mempererat hubungan umat Muslim di Biak dan memberi kontribusi positif dalam pembangunan daerah," ujar Hery Kris Drihandaka, menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan gotong royong dalam merayakan hari raya umat Muslim ini.
Manager Operasi Angkasa Pura Bandara Frans Kaisiepo Biak, Dharma Dwilaksono, mewakili General Manager Angkasa Pura Indonesia Cabang Biak, Jumat (21/3) menyampaikan bahwa puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28 Maret atau H-4 menjelang Lebaran. Sementara itu, untuk arus balik, diperkirakan akan terjadi pada tanggal 7 hingga 8 April 2025.