Dikatakan, setiap keluarga penerima manfaat yang merupakan OAP di Kabupaten Supiori, terkecuali ASN, TNI/Polri dan BUMN, mendapatkan hingga 100 kilogram beras per tahun. Mekanisme distribusi dilakukan bekerja sama dengan Perum Bulog, dengan pendataan berbasis daftar kepala keluarga dari masing-masing kampung. Beras ini.
Karennu menjelaskan bahwa bantuan bahan pangan ini bersumber dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Program Bulog aksi berbagi di tahun 2024. ‘’Untuk penyalurannya kepada masyarakat, kami tetap bekerja sama dengan Dandim Merauke melalui Danramil Kimaam. Karena mereka punya personel di sana,’’ katanya.
Kepala Perum Bulog KCP Timika, Riyadi Muslim mengatakan, stok yang tersisa di gudang saat ini sebanyak 1800 ton beras medium dan beras premium tersisa sekitar 25 ton. Riyadi mengatakan, dalam bulan ini akan ada sekitar 1600 ton beras medium dan beras premium sebanyak 225 ton yang akan masuk ke Mimika.
  Beras petani Merauke tersebt lanjut Kannu diserap dari 20 mitra penggilingan Bulog Merauke. Iapun optimis, serapan beras dari petani di Merauke akan terus bertambah karena sampai saat ini sebagian petani di Merauke masih panen.Â
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Merauke Karennu, SE, kepada wartawan di kantornya mengungkapkan, bantuan beras 10 ton yang disalurkan ke masyarakat terdampak Program Strategis Nasional di Distrik Ilwayab tersebut bersumber dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Program Bulog aksi berbagai tahun 2024.
Dandim Johny Nofriady mengatakan, pentingnya dilakukan pengecekan terhadap beras hasil panen yang bertujuan untuk mengetahui kualitasnya serta menjadikan motivasi untuk terus meningkatkan hasil panen dan kulitas beras sesuai dengan standar dari Bulog.
Kabid Humas mengatakan Pesawat dengan nomor register PK-SNK itu menempuh rute carter dari Nabire dengan membawa seorang penumpang dan beras bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Intan Jaya.
Mustari menyampaikan, bahwa penyerapan beras Merauke tetap masih berjalan, dan dipastikan dapat terserap sesuai target yang ditentukan. "Target kita ada 9.388 ton, realisasi 52 persen dari target untuk penyerapan beras dari Merauke, " tandasnya.
Program ini tentunya mendapat tanggapan positif dari masyarakat Kabupaten Puncak. Pasalnya saat ini harga beras sedang mengalami kenaikan, dampak dari inflasi daerah. Karena semua barang diangkut ke Kabupaten Puncak, diangkut hanya menggunakan pesawat terbang
Diakuinya, hingga saat ini pihaknya masih dominan sediakan beras 50 kg, untuk beras Bulog dan karung kuning, karena permintaan eceran masih tinggi. "Kami juga sediakan beras SPHP tetapi tidak begitu banyak, karena permintaan eceran lebih besar dimana untuk harga eceran Rp 13 ribu/kg, sementara kemasan 5 kg Rp 65 ribu,’’terangnya.