Latar belakang memilih media terbesar dan pertama di Papua itu, karena jangkauan informasinya sangat valid dan terjangkau di seluruh tanah Papua termasuk juga pada wilayah kerja BBPOM Jayapura.
Dijelaskan Hermanto, yang Pertama Cek kemasan pastikan kata Hermanto kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, tidak penyok, atau berkarat. Kedua Cek Lebel, di Lebel itu Hermanto sampaikan bahwa ada komposisinya, cara penyimpanannya, cara penyajiannya perlu dibaca, kemudian Cek Izin Edarnya, apakah produk tersebut ada izin edarannya dari BBPOM dengan nomor sekian, terus Cek tanggal kedaluwarsa. “Jadi pastikan produk tersebut dikonsumsi sebelum tanggal kedaluwarsanya.”tandasnya.
Menurut Hermanto, semua produk diawasi BBPOM sepanjang tahun mulai dari bulan Januari hingga Desember. "Memang tugas kami adalah pengawasan terhadap produk-produk sebelum diedarkan,"tegasnya.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan sampai 4 minggu sekarang, pihaknya sudah melakukan pengawasan di 7 kabupaten/kota, termasuk di wilayah Kota Jayapura. Dari hasil pengawasan yang sudah dilakukan di lapangan pihaknya menemukan beberapa produk yang sudah kedaluarsa. Yang paling banyak ditemukan produk kedaluawrsa itu ada di wilayah Kabupaten Keerom.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan, untuk memperkecil peluang bahan makanan yang dijual mengandung bahan berbahaya. Apalagi menurut dia, selama Ramadan saat ini tingkat konsumsi masyarakat sangat tinggi. Karena itu, untuk antisipasi pedagang nakal yang memanfaatkan moment tersebut dengan menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, maka BBPOM masif melakukan pengawasan.
Dalam pengawasan tersebut, pihaknya memang tidak menemukan produk yang dijual yang tidak sesuai standar BPOM, namun menemukan produk yang direturn, atau ditarik kembali oleh distributor.
Kepala BBPOM Jayapura melalui Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi Imelda Gunawan mengatakan pengawasan takjil akan dilakukan di beberapa Kota/Kabupaten di wilayah kerja BBPOM Jayapura.