Ditemui disela-sela meninjau lokasi banjir di Distrik Kurik, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengaku bahwa meski belum melihat secara langsung namun berdasarkan informasi dari kepala distrik dan kepala kampung, saat ini lokasi pembangunan infrastruktur perkantoran gubernur Papua Selatan tersebut masih dalam kondisi aman.
Patroli ini dilakukan Kabag Pps Polres Merauke AKP Dr. Jerry Koagouw SH,MH bersama para Kasat. Kabag Ops AKP Jerry Koagouw mengatakan bahwa patroli yuang dilakukan ini sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.
 Saat ini Pemkab Jayapura juga terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional Wilayah Jayapura dan pihak lainnya, dalam upaya menangani banjir di dua titik jalan tersebut.
Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo didampingi Wakil Bupati Riduwan terkait banjir tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengirim Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta bantuan ke warga yang terdampak banjir tersebut.
Dari video yang diterima media ini, mobil yang terserat tersebut bermula saat mobil Hilux warna putih yang berada di bagian depan dan ditutup dengan tarpal bagian depan kemudian disusul sejumlah mobil lainnya mencoba menyeberangi banjir yang masih cukup tinggi dan deras tersebut.
Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengatakan bahwa ada delapan titik lokasi banjir di jalan trans Papua Kabupaten Merauke menuju Kabupaten Boven Digoel mulai dari jembatan Barki sampai Bupul Distrik Eligobel.Â
Pj. Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai,S.IP. M.P.A mengaku bahwa ia turut merasa perhatin dan sedih atas musibah longsor dan banjir yang di alami oleh masyarakat dari distrik Welesi dan distrik Walaik termasuk distrik Nango Trikora.
Pemerintah Provinsi Papua Selatan langsung merespon laporan adanya ratusan warga tertahan dan terperangkap di Markas Koramil Elikobel, Kabupaten Merauke akibat sejumlah titik di jalan trans Papua di Elikobel dilanda banjir dengan mengambil sejumlah langkah-langkah penanganan.Â
Akibat dari putusnya 4 jembatan tersebut dari itu 12 orang anak sekolah selama 4 hari yakni sejak Selasa - Jumat kemarin mereka tidak bisa ke sekolah karena jembatan putus, selain itu warganya tidak bisa ke kota bawa jualan sayur-mayur atau barang dagangan lainya,
Akibat dari bencana tanah longsor mengakibatkan salah satu objek wisata yang ada di kampung Apenas rusak parah tertimpamaterial tanah dan batu, sementara untuk bencana banjir mengakibatkan jembatan penghubung tiga kampung yakni Apenas ke Tapigoma dan Paikama terputus sehingga warga tak bisa menyebarang menggunakan kendaraan.