Dua orang tersebut adalah Guntur nuboba (32) dan Mesak Yenungga. Tak ada korban jiwa dari kejadian ini namun yang perlu diberi catatan adalah ini kali kedua atap tersebut runtuh sehingga patut dipertanyakan dan diselidiki apa penyebabnya.
"Ada yang mengungsi, ada yang masih tinggal karena harta benda. Takut ada orang-orang yang tidak baik bisa mengambil barang-barang yang ditinggali oleh para korban bencana tersebut," ujarnya Benhur Tomi Mano, Sabtu (8/1).
Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., sebagai Ketua Sigap Penanganan Bencana Banjir dan Longsor (Bansor) Kota Jayapura, selain telah mengeluarkan surat keputusan penetapan status tanggap darurat dalam satu minggu ke depan, Pemkot Jayapura juga telah menetapkan struktur organisasi penanganan bencana.
BNPB pusat gelontorkan dana hingga Rp.250 juta untuk penanganan bencana banjir dan tanah longsor di kota Jayapura. Hal ini disampaikan oleh Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano. Pada Sabtu, (8/01).
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen melakukan monitoring langsung terhadap titik-titik bencana yang terkena dampak dari cuaca ekstrem hujan deras di Wilayah Kabupaten Jayapura itu.
Musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa titik di Kota Jayapura menyebabkan kerusakan pada pipa transmisi dan pipa distribusi di beberapa intake PDAM Jayapura sehingga pelayanan kepada pelanggan untuk beberapa hari kedepan tidak bisa terlayani dengan baik.
Kepala Kampung Benyom Jaya Satu, Warsito mengatakan, hujan deras yang di wilayah itu secara berturut-turut sejak Sabtu-Minggu pagi kemarin telah berdampak pada naiknya debit dan merendam kawasan pemukiman.
Terkait dengan kondisi banjir dan dan longsor yang terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pada tanggal 6-7 Januari lalu maka Pemerintah Provinsi Papua akui sudah dibangun Posko Penanganan Darurat.
”Selain itu juga, saya bertemu dengan Deputi Logistik, guna menyampaikan bantuan-bantuan yang akan diserahkan di Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura," terangnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (8/1) kemarin.
Dua hari pasca hujan deras yang mengakibatkan banjir hampir diseluruh Kota Jayapura ternyata wilayah Perumahan Organda hingga Ahad (9/1) kemarin masih belum surut. Ribuan warga masih bertahan dengan air sepinggang meski sebelumnya berada pada titik dada organg dewasa. Lambatnya air surut dikarenanya hanya memiliki dua jalur pembuangan yakni sebuah goa kecil di bawah Bukit Konya dan drainase yang berada disamping gedung PGSD tak jauh dari kampus USTJ.