"Sekarang kita ini justru malu menggunakan bahasa daerah, padahal itu jati diri kita. Kalau tidak dilatih sejak kecil, Bahasa Biak bisa punah," ujar Dance dalam keterangannya, baru-baru ini.
Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada 44 kabupaten dan 2 provinsi di seluruh Indonesia yang dinilai aktif mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah masing-masing. Bupati Biak Numfor yang diwakilkan oleh Wakil Bup
Wakil Bupati Biak Numfor, Jimmy Carter Rumbarar Kapisa, mewakili Bupati Markus Octovianus Mansnembra, menerima langsung penghargaan tersebut. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Biak Numfo
‘’Hasil riset yang dilakukan tentang cerita rakyat, ternyata masih banyak cerita rakyat dalam bentuk dogeng atau monolog yang belum diangkat ke permukaan terlebih didokumentasikan dengan baik,’’ kata Ekfindar Diliana se
" Kegiatan revitalisasi bahasa daerah merupakan  salah satu upaya perlindungan bahasa daerah, yang kami lakukan, dimana perlindungan bahasa daerah sendiri memiliki beberapa tahap yaitu pelaksanaan pemetaan, kajian vita
 Oleh karena itu, Balai Bahasa mendorong sejumlah stakeholder atau pemangku kepentingan terkait, terutama dari pihak DPR Papua untuk memberikan dukungan, sebagai bentuk keseriusan untuk mendorong pelestarian budaya, khususnya bahasa daerah di Papua.
  Ketua asosiasi alumni Yamagata Jepang di Papua, Dance Nawipa menjelaskan, para guru yang tergabung dalam MGMP bahasa Jepang di Papua dan kota Jayapura itu setiap tahunnya selalu mengadakan seminar bahasa Jepang, di mana kegiatan ini juga disponsori oleh The Japan Foundation.
 Tetapi kebijakan itu juga ternyata berimbas pada beberapa lembaga vertikal salah satunya kantor Balai Bahasa Papua yang berada di Waena Kota Jayapura. Lembaga yang memiliki wilayah kerja mencakup seluruh tanah Papua itu, ternyata juga terkena imbas dari pemangkasan anggaran tahun ini.
Rektor Universitas Baliem Papua Pegunungan Marthen Medlama, S.IP, Msi, M.Tesol menyatakan Aplikasi ini bukan hanya online tetapi ada juga onfline dan juga ada di gogglesor, kalau sudah ada di gogglesore berarti tidak hanya digunakan oleh anak-anak sekolah tetapi juga msyarakat umum juga bisa digunakan.
  Untuk menuju Kampung Skouw Sae, yang berjarak sekitar 46 km dari pusat Kota Jayapura, butuh waktu satu setengah jam lebih. Namun, jarak tak mematahkan semangat perempuan 24 tahun ini untuk mencerdaskan anak-anak di kampung, yang rata-rata penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan nelayan.