Komandan SSK Satgas TMMD Ke-119 Kodim 1707/Merauke Lettu Inf Abdullah Latupono, S.Sos saat mendampingi jalannya pembangunan sumur air bersih untuk masyarakat Kampung Po Epe tersebut menyampaikan bahwa pembangunan sumur air bersih merupakan salah satu kegiatan fisik program TMMD ke-119 Kodim 1707/Merauke yang mana kegiatan fisik seluruhnya yaitu pembangunan 20 unit kamar mandi/wc dan 4 unit sumur air bersih.
Khusus peningkatan cakupan pelayanan, 2024 ini PT AMJ menargetkan 2000 sambungan rumah. Namun dari jumlah yang ada 1.600 sambungan diantaranya akan segera direalisasikan. Hal itu kata Entis, sesuai dengan Instruksi Presiden, (Inpres) tentang Percepatan Penyediaan Air Minum Perkotaan. Dimana biaya untuk 1.600 sambungan rumah ini akan dibiayai oleh pemerintah pusat melalui dana APBN.
Atas persoalan tersebut pihaknyapun kemudian melakukan sosialisasi terkait rehabilitasi jaringan perpipaan dan pemasangan sambungan air di Kelurahan Bhayangkara. "Januari 2024 ini, kami akan bangun jaringan ke bak penampung, sistemnya itu jaringan pipa baru ini hanya pendamping jaringan pipa yang lama," terangnya.
Hal itu terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena seluruh intake yang digunakan masih Intake lama yang telah dibangun sejak 20 tahun silam. Selain itu karena adanya kerusakan hutan.
Menurut Entis, jika dirata-ratakan dari total jumlah pelanggan tetap PDM Kota Jayapura penerimaan setiap bulan itu semestinya mencapai Rp 5,6 miliar. Namun jumlah itu sulit dicapai karena pelanggan ya rutin membayar itu hanya 57% saja.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim Natal dan Tahun Baru. Kami juga sudah mengeluarkan SK tim, untuk menempatkan teman-teman secara operasional terutama bagian teknis. Supaya mereka standby selama Natal dan Tahun Baru, terutama di enam wilayah pelayanan," kata Entis Sutisna, Rabu (20/12).
Kepala Seksi Operasi dan pemeliharaan BWS Papua Merauke Marthen Hoaway ditemui media ini menjelaskan bahwa tim yang dibentuk ini dalam rangka melakukan koordinasi karena di dalam Tim ini seluruh stakeholder terlibat baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun kabupaten serta lembaga kementrian.
“Air bersih di sana (Lapas Perempuan-red) memang tidak layak, cuman mereka juga bingung mau ambil dari mana. Sementara untuk beli satu kali pesan harus mengeluarkan Rp 800 ribu/tangki,” ucap Nona.
Gubernur menyebut, kunjungannya bersama TP PKK untuk memberi suport kepada para warga binaan. Bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat yang sedang menjalani kegiatannya, setelah itu akan kembali ke keluarganya masing-masing.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, intensitas kegiatan dan kebutuhan masyarakat di Kota Jayapura cenderung meningkat. Pasca dibukanya gerbang natal pada 1 Desember, berbagai kelompok masyarakat, baik instansi/lembaga pemerintah, swasta hingga berbagai komunitas masyarakat silih berganti merayakan Natal.