Dialog ini membahas peran masyarakat adat dalam menjaga lingkungan sebagai sumber kehidupan, terutama melindungi tanah, hutan, dan sumber daya alam dari praktik jual-beli bebas.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, menyampaikan bahwa konsep ini diambil untuk menghadirkan suasana perayaan kemerdekaan yang tidak hanya khidmat, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.
Ia mengatakan bahwa Pemkab bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Sarmi telah mencapai kesepakatan dengan masyarakat adat untuk mendukung rencana pengembangan pelabuhan. Namun demikian, masyarakat adat mengajukan sejumlah per
Laurens yang baru saja menerima SK Ketua DAK Kabupaten Keerom itu menyebutkan bahwa selama ini, masyarakat adat masih dibingungkan terkait batas wilayah mereka.
Sehingga sebagai Ketua DAK Keerom yang baru, ia akan berusa
“Ketika Wamena butuh Kerapu, kita bisa suplai dari Supiori. Kalau butuh Kakap dan Kurisi, kita siapkan dari Yapen. Kepiting dan udang bisa dari Waropen. Biak sendiri punya semuanya—Cakalang, Kurisi, Ekor Kuning, Kakap. T
Mbitoro adalah ekspresi budaya berupa seni ukiran patung yang merupakan bagian dari tradisi suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Patung-patung ini memiliki makna penting sebagai rumah bagi leluhur dan
Terkait dengan penolakan tersebut, Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu mengatakan berkaitan dengan investasi di bidang perkebunan pada prinsipnya sebagai penanggung jawab pemerintahan di Mappi menghargai apa yang me
Tiba di Kampung Yoka, Wali Kota, Abisai Roll disambut meriah oleh masyarakat yang diiringi tarian adat khas wilayah tersebut. Ondofollo Kampung Yoka, David Onsa P. Mebri menyampaikan apresiasi kepada Abisai Rollo selaku
Kepala Dinas DPMK Kota Jayapura, Makzi Lazarus Atanay menjelaskan bahwa maksud daripada kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para tokoh adat mengenai keberadaan dan fungsi peradilan adat d
Untuk menindaklanjuti hal ini, kata Abisai Rollo, memang perlu ada ruang khusus. "Nanti kita buat pertemuan khusus dengan para Ondoafi dan kepala suku, berbicara dari hati ke hati untuk menyelesaikan batas wilayah adat i