Dari pantauan Cenderawasih Pos Hafi Selasa Sore tepatnya pukul 17:30 WIT, tumpukan sampah ini sepanjang kurang lebih 7 - 10 meter yang hampir menutupi pinggiran ruas jalan raya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Saverius Manangsang di Sentani, Jumat, mengatakan selain menyiapkan 23 truk, pihaknya juga ratusan petugas kebersihan.
Untuk malam pergantian tahun 2024 ke 2025 ini disepakati bahwa titik yang akan menjadi sentral menumpuknya warga adalah di Jembatan Yotefa. Jembatan kebanggaan masyarakat di Papua yang diresmikan Preisden Presiden Jokowi pada 28 Oktober 2018 silam. Jembatan yang selama ini dijadikan tempat nongkrong bagi anak-anak muda, tempat mancing, jualan foto dan juga tempat berkumpul orang mabuk.
Tergabung dalam aksi ini adalah Trash Hero Biak, personel Kodim 1708/BN, Lanud Manuhua Biak, Saka Dirgantara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Biak, Rumah Komunitas Byak, serta kelompok mahasiswa dan warga setempat. Bersama-sama mereka bahu-membahu membersihkan sampah di sepanjang Jalan Imam Bonjol yang menjadi pusat perayaan malam tahun baru.
Ahmad salah satu warga yang berdiam disekitar kawasan itu mengaku, cukup khawatir dengan kondisi itu. Apalagi belakangan ini intensitas hujan di kota Jayapura cukup tinggi. "Intensitas hujan belakangan ini cukup tinggi, jadi kami sangat takut juga, kadang hujan dibagian hulu, tiba-tiba muncul banjir,"katanya.
Satu yang paling nampak adalah di depan ruko Senyum 5000 Hawai dimana dari pembuangan sampah di tengah jalan ini nyata mengganggu aktivitas kendaraan yang lewat, karena sulit lewat, kemudian menggangu kenyamanan warga karena dampak bau yang menyengat.
Pelaksana Harian (Plh) Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu mengatakan, Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten yang berkembang cukup pesat di Provinsi Papua Tengah dengan berbagai daya tarik dan potensinya.
Alhasil tak sedikit warga yang terkena malaria. Aksi pembersihan sampah dini digagas secara kolaborasi oleh Blue Ocean, Komunitas Gerakan Aksi Hijau Alam Rumah Papua (GAHARU), Rumah Bakau Jayapura, dan Gren Leadership Indonesia Kementrian Lingkungan Hidup. Disini terlihat laju sampah makin tak terkendali dan telah memberi dampak pada penduduk di pesisir.
  Dia meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana terus waspada ketika terjadi cuaca ekstrem. "Daerah yang menjadi langganan banjir saat hujan ialah SMA Negeri 4 Jayapura, Dok V, Pasar Youtefa dan Kelurahan Ardipura," ujarnya.
 Dan saat ini memang ada kendala dalam pengangkutan sampah di Kabupaten Jayapura, hal ini disebabkan dari 23 armada mobil operasional pengangkut sampah ada 6 armada mobilnya yang mengalami kerusakan dan saat ini sedang dilakukan perbaikan di bengkel oleh DLH Kabupaten Jayapura