Tidak hanya itu, cuplikan di video itu terdengar jelas suara para lelaki yang sedang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura dengan lantang menyebut “tukang makan orang, semua orang Papua ini dokter yang makan”.
Direktur RSBP Merauke, Suster dr. M. Bertha, PRR, saat ditemui di sela-selaa operasi bibir sumbing dan langit-langit tersebut, mengungkapkan, operasi yang dilakukan ini kerja sama dengan Bakti Sosial Solidaritas Erlangga.
Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas menyampaikan pihaknya masih tangani pasien Covid-19. Dengan masih adanya pasien Covid-19 yang dirawat dirinya mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa menaati protokoler kesehatan.
‘’Kami para staf, tenaga medis dan tenaga non medis yang bekerja di RSUD Merauke meminta hak-hak kami yang belum direalisasikan oleh manajemen RSUD Merauke sampai saat ini,’’ kata Victor Apasaray sebagai pembicara dari aksi demo tersebut.
Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka M.Kes menyatakan, masalah pelayanan kesehatan masyarakat di luar masyarakat Jayawijaya yang menggunakan fasilitas pelayanan RSUD Wamena, tentu ini menjadi beban RSUD Wamena karena harus mengakomodir masyarakat yang dari luar KTP Jayawijaya dalam hal ini wilayah Lapago.
Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas menyampaikan, sejak 23 Januari tahun 2022 hingga saat ini, RSUD Abepura merawat 62 pasien Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu tersisa 9 pasien.
Adriana Mahuze merupakan seorang yatim karena ibunya sudah meninggal dunia, sedangkan ayahnya tinggal di Kabupaten Asmat. Sedangkan selama ini ia tinggal bersama dengan neneknya bernama Paskalis Mahuze di sekitar Pintu Air, Kelurahan Maro, Merauke.
Pelayanan RSUD Jayapura masih tetap terlaksana dengan baik, meski puluhan tenaga kesehatannya terpapar Covid-19. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Andreas Pekey, SpPD mengatakan, sampai dengan saat ini tercatat 16 dokter dan perawat 36 yang terpapar Covid-19.