Dari tangan keduanya, polisi menyita 377 kantong plastik bening berisi ganja siap edar yang dikemas dalam sebuah tas ransel berwarna hitam. Kasat Resnarkoba Polresta Jayapura Kota, AKP Febry V. Pardede, mengungkapkan
 Sebenarnya, kata Abisai, tidak ada persoalan mereka tinggal di Negara Indonesia, hanya saja perlu dilengkapi dengan dokumen resmi dan tidak terlibat dalam aksi-aksi kejahatan yang justru merusak masyarakat di daerah te
Bagaimana tidak, dalam perjalannya ia menemukan puluhan warga negara asing (WNA) asal Papua New Guinea (PNG) yang tidak memiliki dokumen. Menurut Abisai Rollo, lokasi Transad disinyalir telah menjadi sarang aktivitas kej
Sebab menurut Ramses, kawasan perbatasan RI-PNG masih sering disalah gunakan oleh sebagian masyarakat. Bahkan ia menyebut bahwa penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan cukup tinggi.
  Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen melalui Kasat Narkoba AKP Febry V. Pardede menjelaskan bahwa penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan akan ada transaksi narkotika jenis g
  Enkai Kaekin sebelumnya diserahkan oleh pihak Lapas Abepura kepada Kantor Imigrasi Jayapura pada Jumat (18/4). Setelah itu, Imigrasi Jayapura langsung berkoordinasi dengan Konsulat Papua Nugini di Jayapura untuk mengu
Diketahui, ketiga kapal penangkap ikan yang ditangkap pada 14 Maret 2025 itu yakni KMN Akifah 01 dengan jumlah 8 ABK, KMN Bintang Samudera 92 dengan jumlah 6 ABK. Keduanya, kapal nelayan dari Kabupaten Merauke. Kemudian
Dilaporkan ketiga kapal yang ditangkap dalam operasi gabungan PNG dan Australia itu yakni KMN Akifa 01 dan KMN Bintang Samudra 92 dari Merauke serta KM Eka Jaya (jenis kapal cumi) asal Jawa. Ketiganya lego jangkar di Pelabuhan Port Moresby dengan jumlah 40 nelayan.Â
  "Karena ini rumah sakit tipe B, maka ini menjadi rumah sakit rujukan untuk masyarakat yang ada di tanah Papua. Bukan hanya itu, dicita-citakan akan menjadi rumah sakit rujukan untuk negara-negara di Pasifik Vanuatu, PNG, Fiji, dan negara lainnya di pasifik, jadi mimpinya itu pemerintah cukup besar,"katanya.
 "Yah sudah tahu sendiri kan bahwa Koya ini dekat sekali dengan perbatasan (PNG) dan banyak ganja atau narkoba termasuk minuman keras yang berseliweran. Kalau tidak dipagari saya kasihan anak-anak ini," kata penasehat atau pengelola Paroki St Petrus Koya Tengah, Pastor Jhon Jonga saat ditemui Sekwan, DPR Papua, Dr Juliana Waromi, di Koya Tengah