Mereka memasang sejumlah baliho yang isinya melarang ada kontak tembak antara TNI Polri dan OPM atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Warga menolak ada kontak tembak dan pertumpahan darah. Termasuk berisi
Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, menyampaikan bahwa pihaknya menerima banyak laporan mengenai praktik pemalakan, penodongan, hingga kekerasan fisik yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.
Menurut informasi yang ia terima, Koop Habema melakukan operasi penindakan terukur terhadap kelompok yang disebut sebagai Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) di bawah Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Bahkan, konflik bersenjata hingga saat ini tak pernah usai dan selalu menimbulkan korban baru. Komnas HAM mencatat ada 35 lebih warga sipil di tanah Papua yang tewas akibat konflik bersenjata yang terjadi selama Januari
Dua warga sipil dilaporkan tewas diterjang peluru. Pihak TPN OPM menyatakan bahwa kedua orang ini ditembak aparat TNI. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak TNI terkait tudingan tersebu
"Kami turut berbelasungkawa yang mana almarhum selain sebagai anggota Babinsa juga sebagai bintara kesehatan yang selama ini memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota TNI juga kepada masyarakat, sehingga atas kejadia
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan hal itu kepada awak media di Jakarta pada Selasa (17/6). Dia memastikan bahwa siapapun anggota OPM yang memutuskan kembali kepada NKRI dan
Insiden tragis ini terjadi di area Jembatan Kali Biru, Seradala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (16/6) sekitar pukul 10.45 WIT. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolon
Ada banyak pertanyaan yang muncul dari perjalanan tegang dua setengah jam tersebut. Baik Sjafrie dan Sri Mulyani juga menggunakan rompi anti peluru dengan pengawalan ketat aparat gabungan. Salah satu akademisi Uncen, Mar
Hingga kini, pelaku penembakan belum terungkap. Baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.