”Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan,” kata dia.Mayjen Kristomei men
Ketiganya diduga merupakan bagian dari kelompok bersenjata wilayah Ilaga di bawah pimpinan Goliat Tabuni, salah satu tokoh separatis yang dikenal aktif melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan Papua.
“Kami di Sarmi hanya mencatat satu organisasi ilegal yang tidak terdaftar, yaitu OPM. Organisasi ini masih mengadopsi pemahaman yang jelas-jelas berseberangan dengan ideologi Pancasila,” ujarnya.
Menurut data yang disampaikan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak, Nenu Tabuni, pada Minggu, 6 Juli 2025 di Ilaga, ribuan pengungsi berasal dari sejumlah distrik, antara lain Distrik Sinak Barat, Bina, Pog
Menurut Tan, keberadaan sekretariat ini harus menjadi momentum bagi pemerintah pusat untuk lebih peka terhadap persoalan krusial di Papua, terutama terkait kekerasan bersenjata yang hingga kini masih terus terjadi akibat
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Candra Kurniawan mengatakan bahwa tudingan OPM yang menyebut rumah dan kantor distrik tersebut dijadikan pos militer oleh TNI adalah tidak benar. Karenanya ia
Dilaporkan bahwa bangunan yang dibakar antara lain rumah pribadi milik Bupati Puncak Elvis Tabuni, gedung SD Pinapa beserta rumah para guru, serta Kantor Distrik Omukia. Aksi ini dilakukan karena OPM menduga bangunan-ban
Kristomei menyatakan, Yayasan Serafim bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo juga menegaskan bahwa para guru dan nakes yang ditempatkan di 33 distrik adalah tenaga profesional. Mereka mengikuti seluruh tahapan sele
Mereka memasang sejumlah baliho yang isinya melarang ada kontak tembak antara TNI Polri dan OPM atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Warga menolak ada kontak tembak dan pertumpahan darah. Termasuk berisi
Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, menyampaikan bahwa pihaknya menerima banyak laporan mengenai praktik pemalakan, penodongan, hingga kekerasan fisik yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.