Christian Sohilait dalam sambutanya mengisahkan bagaimana perjalanan pihaknya ketika masih menjadi mahasiswa dan tergabung dalam LPMI di Kota Jayapura. Dimana mereka mendatangi satu kampus dan kampus lainnya dan bergabung dengan teman-teman LPMI. Sebab,  mempunyai satu semangat yang sama bagaimana melahirkan pemimpin-pemimpin yang takut akan Tuhan.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas dan Humas, Yofrey Piryamtan Kebelen, mengatakan sosialisasi tersebut untuk mengajak pemilih pemula mengambil bagian dalam menyukseskan Pemilukada di Provinsi Papua.
Di Papua sendiri, kegiatan seminar telah digelar pada tanggal 25 September lalu. Kegiatan yang digelar PT Astra Honda Motor (AHM) bersama jaringan main dealer di seluruh tanah air ini mengajak ribuan anak muda untuk bersama-sama mewujudkan budaya keamanan, kenyamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya.
"Di Universitas Muhammadiyah inikan banyak sekali mahasiswa putra asli Papua yang datang jauh dari kampung, tadi ada yang dari Yahukimo, Lani Jaya ada disini. Dan memang seharusnya ini menjadi tempat yang bagus untuk pembinaan, pembentukan kepribadian mahasiswanya," jelas Muhadjir Effendy.
Aksi itu sempat mengagetkan warga di putaran taxi Perumnas III karena tiba - tiba puluhan mahasiswa turun dan membentangkan spanduk. Mahasiswa membentangkan spanduk berukuran sedang bertulis "Roma Agreement Ilegal di Papua, Lawan kolonialisme di West Papua dan Rip Hukum Indonesia".
Kepala Sentra Layanan Universitas Terbuka Merauke Dr. Petrus Ambarura, S.Pd, M.Pd, ditemui  media ini disela-sela kegiatan tersebut mengungkapkan, sebagai mahasiswa baru perlu diperkenalkan cara belajar di perguruan tinggi yang menggunakan pembelajara jarak jauh.
Berbagai pernyataan satir diantaranya, Keadilan Iklim Tanpa Oligarki, Usut Tuntas Pelaku Perusak Lingkungan, Pohon Tidak Bisa Digantikan Dengan Sawit dan Jangan Pilih Pemimpin yang Tidak Pro Terhadap Lingkungan.
  Dari hasil verifikasi Abdul Faris Mulati tidak memenuhi syarat sebagai calon gubernur lantaran bukan OAP. Atas keputusan tersebut Abdul kemudian menggugat MRP di PTUN Jayapura, dengan tujuan agar keputusan tersebut dibatalkan dan dirinya tetap bisa maju sebagai balongub Papua Barat Daya.
  Pemerintah Kota Jayapura melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Makzi L. Atanai mengatakan pihaknya mengapresiasi keberadaan mahasiswa KKN yang telah menjalankan program dan kegiatannya bersama masyarakat di kampung-kampung selama kurang lebih 1 bulan.
"Bantuan ini kita ambil dari dana Otsus Tahun Anggaran 2024 ini," ujarnya. Adapun mahasiswa yang terima bantuan beasiswa sebanyak 405 orang jumlah ini terdiri dari mahasiswa semester 4 hingga semester 10.