Warga juga diminta selalu menjaga kebersihan lingkungan, dengan membersihkan drainase yang tersumbat. Jangan mengotori sungai dengan sampah serta jangan menebang pohon sembarangan.
Ezri menjelaskan kondisi itu terjadi disebabkan karena saat ini ada gangguan atmosfer yakni adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang low equator. Dijelaskannya setelah hari ini, Jumat (10/5) umumnya kondisi cuaca dominan cerah berawan dan biasanya hanya potensi hujan pada skala lokal, hal itu diakibat karena pemanasan yang intensif terjadi pada siang hari.
Akibat dari putusnya 4 jembatan tersebut dari itu 12 orang anak sekolah selama 4 hari yakni sejak Selasa - Jumat kemarin mereka tidak bisa ke sekolah karena jembatan putus, selain itu warganya tidak bisa ke kota bawa jualan sayur-mayur atau barang dagangan lainya,
Potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi pada tanggal (4,5, 7 dan 8/5) dibeberapa wilayah berikut ini, Kabupaten Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak dan Kep Yapen yang dipicu oleh gelombang Rossby equator yang bergesar ke arah barat melintasi wilayah tersebut.
Akibat dari bencana tanah longsor mengakibatkan salah satu objek wisata yang ada di kampung Apenas rusak parah tertimpamaterial tanah dan batu, sementara untuk bencana banjir mengakibatkan jembatan penghubung tiga kampung yakni Apenas ke Tapigoma dan Paikama terputus sehingga warga tak bisa menyebarang menggunakan kendaraan.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, ikut mendampingi KSAD dalam melakukan penanaman pohon mangrove tersebut.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Sejumlah pengendara sepeda motor pun terpaksa harus menghentikan perjalanan akibat hujan yang lebat dan jalanan yang dipenuhi kabut.
Karena jalur yang terputus sangat vital, maka Pemprov Papua Tengah langsung berkoordinasi dengan Satuan Kerja PUPR Nabire Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nabire untuk mengatasi jalan yang putus tersebut. Langkah awal yang dilakukan adalah mengirim sejumlah alat berat ke lokasi longsor.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menegaskan dalam upaya pemerintah melakukan normalisasi aliran kali –kali kecil dalam Kota Wamena masih terkendala dengan kepercayaan –kepercayaan dari masyarakat sehingga mereka menolak untuk pendangkalan dan penyempitan di kali –kali kecil dalam kota wamena untuk di perbesar.
Pantauan Cenderawasih Pos, hujan lebat ini mengakibatkan sejumlah wilayah seperti di Jalan Serui Mekar, Jalan Cenderawasih, Jalan Bougenville, Jalan Yos Soedarso dan Jalan Hassanudin terendam banjir.