Dari catatan Cenderawasih Pos musibah serupa pernah terjadi pada Februari 2015, lalu 3 Agustus 2017, kemudian 16 Maret 2019 dan 7 Januari 2022 kemarin. Namun dari semuanya, warga mengaku bahwa banjir Jumat (7/1) kemarin menjadi yang terdahsyat selama ini.
Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi menjelaskan, terkait dengan himbawan waspada telah dilakukan pihaknya sejak bulan November, mengingat pemberitahuan dari BMKG bahwa mulai dari bulan November, Desember, Januari hingga Februari akan terjadi perubahan iklim di Papua, yang mengharuskan semua pihak waspada bencana Banjir dan Longsor.
Plt. Disorda Provinsi Papua, Alex Kapisa menjelaskan dalam kondisi tersebut, untuk area Stadiun Lukas Enembe, memang terendam banjir namun hanya diarea stadium saja, tidak menggangu fasilitas didalamnya.
Hujan deras yang mengakibatkan banjir disejumlah lokasi di Jayapura menimbulkan banyak korban. Tak sedikit rumah yang terendam dan warga memilih mengungsi.
Sejumlah titik di Kota Jayapura masih terendam banjir, sejak Kamis (6/1) malam hingga Jumat (7/1) pagi. Daerah yang masih tergenang di antaranya di beberapa titik di sekitar Distrik Abepura seperti Pasar Youtefa, kompleks Kali Acai, dan depan SMKN 5 Jayapura banjir. Hingga pagi ini, banjir masih setinggi dada orang dewasa.
 Pagi kemarin, puluhan warga sibuk membersihkan jalan dan mengangkut material tanah yang telah longsor akibat dari hujan lebat semalam. Tidak ada anak-anak yang pergi ke sekolah dikarenakan rumah dan sekolah mereka kebanjiran. Lumpur kuning menyelimuti lantai ruang kelas mereka.
 Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano bersama Wakil Wali Kota, Ir Rustan Saru dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, langsung meninjau lokasi terjadinya banjir dan tanah longsor di di Dok IX Kelurahan Tanjung Ria, Jayapura Utara pada Kamis, (6/1).
Warga di Kampung Wambi Mahai, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, salah satu wilayah yang mengalami dampak dari banjir rob yang terjadi Rabu (29/12). Babinsa Koramil 1707-06/Okaba, Kodim 1707/Merauke yang dipimpin Sertu Dwi Indarwanto melakukan pemantauan sekaligus membantu masyarakat Kampung Wambi Mahai dalam merapikan kembali bangunan rumah yang rusak akibat banjir Rob tersebut. Â
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum didampingi Kasat Polairud Iptu Okto Samosir, SH beserta anggotanya, personel Basarnas dan TNI meninjau langsung pantai Lampu Satu terkait dengan banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi sejak Rabu (29/12). Peninjauan dilakukan Kamis (30/12), kemarin.
Dampak dari air pasang rob yang terjadi pada Rabu (29/12) tidak hanya dialami warga yang ada di pesisir Kota Merauke, namun juga dialami warga yang tinggal di pesisir pantai Kampung Wambi, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke.Â