Sejak Januari sampai Juli, jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga mencapai 15 kasus. Dimana 10 kasusnya dialami oleh kaum ibu atau perempuan sedangkan lima kasus lainnya menyasar anak-anak.Â
  Masih belum disebutkan secara detail jumlah penderita gizi buruk di kota Jayapura, namun untuk penderita gizi buruk ini sebenarnya cukup banyak berada di beberapa wilayah kota Jayapura. Sehingga Penanganannya pun merata dilakukan di sejumlah Puskesmas yang ada di kota Jayapura.
 Menurut Health Specialist Unicef Papua dan Papua Barat, dr. Ratih Wulandaroe, tujuan dari diskusi tersebut untuk mempercepat penyelesaian persoalan kematian Ibu dan Anak di Papua.
Dari pengalamannya berkeliling ke beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas), salah satunya lapas anak di Blitar, perempuan 58 tahun itu tahu kesulitan yang dihadapi ana keks anak napi sekeluar mereka dari bui.
Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menjadikan ibu dan anak menjadi korban masih sering terjadi di Kota Jayapura. Selain itu, saat ini masyarakat juga diperhadapkan dengan maraknya isu penculikan anak, hingga membuat para orang tua khawatir dan selalu waspada maupun hati-hati.
 Diketahui berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting Indonesia adalah 24, 4%. Hasil studi yang sama menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting Provinsi Papua berada di angka 29,5% di tahun 2021.
Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, pelaku merupakan pejabat di BKD Kabupaten Mamberamo. Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon melalui Kasat Reskrim AKP Oscar Fajar Rahadian mengatakan, informasi kejadian penganiayaan yang dialami korban datangnya dari pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Jayapura saat menindaklanjuti laporan dari P2TP2A Kota pada Jumat (27/1).