Monday, May 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Aktivitas Pelayanan Kesehatan di RSUD Jayapura Kembali Normal

JAYAPURA- Aktivitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Jayapura  Provinsi Papua   kini telah kembali normal pasca libur Lebaran, sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.

Direktur RSUD Jayapura Anton Mote di Jayapura, mengatakan selama libur lebaran untuk penyakit yang paling banyak seperti batuk pilek, gangguan pencernaan, alergi, diare dan lambung.

Penyakit tersebut banyak menyerang anak-anak dan orang tua. Terutama batuk pilek dan diare yang diakibatkan oleh makanan serta cuaca.

Menurut Anton, kini para pasien tersebut dirawat selama satu hingga dua hari di rumah sakit, setelah kondisinya membaik, diperbolehkan pulang ke rumah masing masing.

“Penyakit yang di derita para pasien lebih ke situasi makan minum, bukan penyakit permanen yang kronis,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Orang Pilih Mengungsi ke Nabire

Dia menjelaskan, penyakit yang dikeluhkan rata-rata sama dengan penyakit yang dikeluhkan saat libur lebaran tahun sebelumnya, sehingga kepada masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan makan-makanan bergizi.

“Selama libur dan cuti lebaran, penanganan pasien tidak ada kendala, karena rumah sakit sudah mengantisipasinya dengan menambah kapasitas tempat tidur. Bahkan kami sudah buka di Tropical Disease, sehingga tidak terjadi penumpukan di IGD dan tidak ada antrian yang Panjang,” katanya lagi.

Dia menambahkan untuk ketersediaan obat-obatan sendiri terkendali selama libur dan setelah libur lebaran, namun pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat menjaga kesehatan apalagi di tengah gelombang panas seperti yang sedang terjadi.(Antara/gin)

JAYAPURA- Aktivitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Jayapura  Provinsi Papua   kini telah kembali normal pasca libur Lebaran, sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.

Direktur RSUD Jayapura Anton Mote di Jayapura, mengatakan selama libur lebaran untuk penyakit yang paling banyak seperti batuk pilek, gangguan pencernaan, alergi, diare dan lambung.

Penyakit tersebut banyak menyerang anak-anak dan orang tua. Terutama batuk pilek dan diare yang diakibatkan oleh makanan serta cuaca.

Menurut Anton, kini para pasien tersebut dirawat selama satu hingga dua hari di rumah sakit, setelah kondisinya membaik, diperbolehkan pulang ke rumah masing masing.

“Penyakit yang di derita para pasien lebih ke situasi makan minum, bukan penyakit permanen yang kronis,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahun 2024 Gangguan KKB Diyakini Masih Nyata

Dia menjelaskan, penyakit yang dikeluhkan rata-rata sama dengan penyakit yang dikeluhkan saat libur lebaran tahun sebelumnya, sehingga kepada masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan makan-makanan bergizi.

“Selama libur dan cuti lebaran, penanganan pasien tidak ada kendala, karena rumah sakit sudah mengantisipasinya dengan menambah kapasitas tempat tidur. Bahkan kami sudah buka di Tropical Disease, sehingga tidak terjadi penumpukan di IGD dan tidak ada antrian yang Panjang,” katanya lagi.

Dia menambahkan untuk ketersediaan obat-obatan sendiri terkendali selama libur dan setelah libur lebaran, namun pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat menjaga kesehatan apalagi di tengah gelombang panas seperti yang sedang terjadi.(Antara/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya