Befa juga membeberkan jika kalau mengikuti budaya kerja dulu baru makan, namun yang perlu diingat pada saat ini, kalau suruh masyarakat kerja itu mau kerja apa?, Kalau mau makan itu mau makan apa?, hasil kebun itu mau di jual dimana?, itu sudah lagi lama dan bukan lagi eranya lagi, sekarang itu memberikan stimulan atau insentif kepada masyarakat agar bisa kerja kebun, sementara untuk kebutuhan pangannya aman setelah itu baru berusaha yang lain
Di tempat yang sama Calon Gubernur nomor urut 02 Dr (HC) Jhon Tabo menyatakan kunci dari pengembangan ekonomi, SDA dan Kesejahteraan masyarakat adalah keamanan, kalau keamanan sudah berjalan baik pastinya investor akan datang untuk menanamkan modalnya di wilayah ini, potensi ekonomi untuk daerah bisa digali dengan kesepakatan adat dan budaya.
“Jadi adat dan budaya ini tidak bisa dihapus siapapun orangnya, era pun tidak bisa hapus budaya kita itu kerja dulu baru makan, budaya ini adalah harkat dan martabat kita orang gunung tidak boleh dihilangkan dengan program apapun,”tegasnya.
Ia menambahkan dalam pendidikan pihaknya akan tetap menerapkan muatan lokal adat dan budaya di Papua Pegunungan, bahasa Lanny, Bahasan Yali, Hubula, Ngalum, karena itu rakyat harus diarahkan dengan baik, agar berdampak pada semua orang yang ada di Papua Pegunungan merasa aman.
“Apabila kami dipercaya sebagai pemimpin maka kami ingin mengumpulkan pemuda yang menimba ilmu sarjana hukum untuk bisa mengartikan hukum positif dengan hukum adat yang dituangkan dalam bahasa daerah sehingga para orang tua juga memahami itu,” tutupnya. (jo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos