Sementara itu, titik rawan kedua berada di Distrik Apawer Hulu. Pada pelaksanaan Pilkada sebelumnya, sebanyak enam kampung di wilayah tersebut harus menggelar pemungutan suara susulan sehari setelah jadwal utama pada 27 November, akibat keterlambatan distribusi logistik.
“ Waktu itu kita juga gunakan pesawat. Melihat kondisi medan dan keterbatasan waktu, untuk PSU nanti kemungkinan besar kita akan kembali menggunakan pesawat. Bahkan, opsi penggunaan helikopter menjadi alternatif paling efektif, mengingat mobilisasi logistik sangat bergantung pada pembiayaan,” jelas Haris.
Ia juga menambahkan bahwa anggaran yang tersedia untuk operasional PSU sering kali terbatas, sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar proses pemilu tetap berjalan lancar dan tepat waktu, khususnya di wilayah-wilayah dengan medan ekstrem.
Dengan tantangan geografis yang dihadapi, KPU Sarmi berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, serta penyedia transportasi udara, demi memastikan bahwa setiap warga, tanpa terkecuali, tetap dapat menyalurkan hak pilihnya secara adil dan demokratis.(roy).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos