Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Dinkes Prihatin, Warga Distrik Airu Tolak Vaksin

SENTANI-Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menuntaskan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat. Namun demikian pemerintah masih mengalami hambatan dalam memberikan layanan vaksin Covid-19 ini,  karena tidak semua masyarakat mau divaksin. Hal ini disebabkan karena sejumlah masyarakat justru termakan hoax soal vaksin.

Salah satunya di Distrik Airu. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, saat ini hanya Distrik Airu yang cakupan vaksinasinya nol persen atau belum ada satu warga pun yang mau menerima vaksin Covid-19.

“Kami dapat laporan dari teman-teman yang ada di Airu itu semuanya belum divaksin . Kemarin waktu kami mau buka layanan vaksin  di sana, warga  di sana menolak dan  mengancam petugas,” kata Edward Sihotang  saat dikonfirmasi media ini, Selasa (19/4).

Baca Juga :  Stok Vaksin dari NTB Tiba di Kantor Dinkes Papua

Menurutnya, penolakan vaksin itu dikarenakan warga setempat sudah termakan isu hoax tentang vaksin Covid-19 ini.

Saat ini pihaknya mencatat hanya di Airu yang menolak vaksin. Sementara di wilayah lainnya tetap menerima vaksin. Meskipun capaiannya masih dikisaran 1 persen ke atas.

“Misalnya di Lereh itu sudah ada tapi capaiannya memang masih rendah. Ada yang satu persen sampai  tiga persen. Tapi pada dasarnya sudah ada,”ujarnya.

Penolakan vaksin Covid-19 ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Distrik Airu, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi di Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura.  Namun belakangan masyarakat di Distrik Ravenirara justru sudah menerima vaksin Covid-19. Ini berkat adanya kegiatan sosialisasi yang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Ravenirara.

Baca Juga :  Wali Kota Jayapura Ingatkan Warga Harus Tetap Semangat Kerja

“Dulunya di Puskesmas Ravenirara juga terjadi penolakan,  tetapi sekarang masyarakatnya sudah mulai menerima vaksin Covid-19,”tandasnya.(roy/ary)

SENTANI-Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menuntaskan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat. Namun demikian pemerintah masih mengalami hambatan dalam memberikan layanan vaksin Covid-19 ini,  karena tidak semua masyarakat mau divaksin. Hal ini disebabkan karena sejumlah masyarakat justru termakan hoax soal vaksin.

Salah satunya di Distrik Airu. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, saat ini hanya Distrik Airu yang cakupan vaksinasinya nol persen atau belum ada satu warga pun yang mau menerima vaksin Covid-19.

“Kami dapat laporan dari teman-teman yang ada di Airu itu semuanya belum divaksin . Kemarin waktu kami mau buka layanan vaksin  di sana, warga  di sana menolak dan  mengancam petugas,” kata Edward Sihotang  saat dikonfirmasi media ini, Selasa (19/4).

Baca Juga :  PTM Belum Bisa 100%, Tunggu Evaluasi Bulan Mei

Menurutnya, penolakan vaksin itu dikarenakan warga setempat sudah termakan isu hoax tentang vaksin Covid-19 ini.

Saat ini pihaknya mencatat hanya di Airu yang menolak vaksin. Sementara di wilayah lainnya tetap menerima vaksin. Meskipun capaiannya masih dikisaran 1 persen ke atas.

“Misalnya di Lereh itu sudah ada tapi capaiannya memang masih rendah. Ada yang satu persen sampai  tiga persen. Tapi pada dasarnya sudah ada,”ujarnya.

Penolakan vaksin Covid-19 ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Distrik Airu, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi di Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura.  Namun belakangan masyarakat di Distrik Ravenirara justru sudah menerima vaksin Covid-19. Ini berkat adanya kegiatan sosialisasi yang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Ravenirara.

Baca Juga :  Tertular dari Ortu, Puluhan Anak-anak Terpapar Covid-19

“Dulunya di Puskesmas Ravenirara juga terjadi penolakan,  tetapi sekarang masyarakatnya sudah mulai menerima vaksin Covid-19,”tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya